Kadispora Kalsel, Hermansyah memuji Tim Sepakbola All Star Kalsel, yang tetap tampil konsisten

Banjarmasin, KP – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Kalimantan Selatan, H Hermansyah sangat mendukung keberadaan Tim Sepakbola All Star Kalsel, yang dinilainya sangat konsisten dalam aktivitasnya, sehingga menorehkan berbagai prestasi yang cukup membanggakan.
Para pemain All Star yang didominasi para pemain legenda usia 50 keatas, bisa menjadi contoh bagi para pemain sepakbola usia muda, karena mereka tetap bisa menjaga ritme dalam berolahraga, sehingga selalu tampil bugar. Bahkan meskipun sudah tidak muda lagi, tetapi banyak tim-tim sepakbola usia muda di Kalsel pernah di kalahkan tim All Star, kata Hermansyah.
Gubernur Paman Birin yang telah mendapatkan penghargaan Pemerintah Pusat dan PWI Pusat, sebagai Gubernur Pembina Olahraga Terbaik di Indonesia, terinspirasi ooleh keberadaan All Star Kalsel, sehingga membuat terobosan menggelar sepakbola legenda Piala Paman Birin, dan telah dilaksanakan beberapa kali.
‘’Semua itu merupakan contoh bagaimana bisa tetap sehat dan bugar dalam usia kepala lima, yaitu dengan ‘Bergerak’ sesuai slogan Gubernur Paman Birin, artinya Berjuang Gelorakan Rakyat, bisa juga Bergerak karena tidak pengoler, seperti para pemain All Star,’’ pungkas Hermansyah yang juga telah menerima penghargaan sebagai Kepala Dinas yang paling banyak dipublikasikan media cetak dan online.
Sukses meraih gelar juara di berbagai evant baik nasional maupun lokal tim sepak All Star Kalsel kebanjiran untuk melakukan uji coba.
Namun tim yang dimotori mantan pemain belakang Barito Putera ini Riduan Ulin Sirait ini harus memilih milih lawan untuk bertanding.
“Dalam beberapa hari terakhir banyak tawaran uji coba untuk bertanding karena kami baru saja memenangi gelar beberapa waktu lalu,” kata pemain senior All Star Kalsel, Yuyu Rahmad Mulyana.
Bahkan salah satu Tim anggota Liga 3 Persetala Tanah Laut pun sempat mengajak uji tanding namun kesibukan para pemain membuat laga ditunda.
Yuyu menambahkan agar tidak tidak tumpang tindih dalam laga ujicoba, tim yang dihuni mantan pemain pemain sepakbola Banua ini mencoba bersikap sebagai tim profesional.
“Jika dulu jika ingin uji coba kedua tim harus berbagi biaya untuk bayar lapangan, kini kami memasang syarat sebagai tim tamu klubnya hanya menyiapkan pemain tanpa harus membayar,” ujar Yuyu tertawa.
Selain Riduan Sirait, di tim ini para legenda sepakbola Barito Putera seperti Sugeng Budiarto dan eks pemain PKT Bontang Mansyur serta legenda Peseban Mulyani.
Belum lama tadi all Star kembali merengkuh gelar juara Kejuaran Festival Sepakbola Legenda 2020 se Kalimantan Selatan.
Di partai final tim yang dikapteni mantan pemain belakang Barito Putera Riduan Ulin Sirait ini menang atas Sungai Ulin Bersatu (SUB) dengan skor 4-0 di Stadion 17 Mei Banjarmasin.
Yuyu menambahkan di tim All Star Kalsel bukan materi pemain yang diandalkan tapi kekompakan tim. Sebab setiap Minggu pihaknya rutin menggelar latihan bersama.
“Kamis sore Kami pasti berkumpul untuk menggelar latihan di lapangan Green Yakin,” tambah dia.
Makanya pada saat tim lain baru mencari pemain saat ingin pertandingan, All-star sudah sangat siap dengan materi pemain yang ada.
All Star Kalsel tidak hanya meraih juara lokal tapi diajang nasional pun namanya ikut berkibar. Pada Oktober lalu All Start mengalahkan Tim Allstar Trisakti Jakarta dengan skor 3-2, di lapangan C stadion Senayan.
Padahal tim Allstart Trisakti diperkuat Fenard Hutabarat, Rico Ceper dan M Akmal, yang baru saja menjuarai turnamen sepakbola para legenda di Thailand.
“Hampir semua turnamen di daerah sudah kami ikuti hasilnya cukup memuaskan berapa kali kami mulai gelar juara di ajang sepakbola legends,” jelas Yuyu. (rel/nfr/k-9)