Kalau PON XX Papua yang dijadwalkan bulan Oktober 2020, akan diundur bakal berdampak menambah dan mengganggu arus anggaran.
Banjarmasin, KP – Andai PON Papua diundur tentu akan banyak waktu persiapan untuk atlet, akan tetapi jelas menambah anggaran dan mengganggu arus anggaran karena butuh banyak effort berupa perubahan anggaran,.
“Pergeseran hingga penyiapan anggaran di akhir 2020 atau di tahun 2021,” kata Ke4pala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalsel, H Hermansyah kepada media, melalui Kabid Peningkatan Prestasi Dispora, H Fitri Hernadi, di Banjarmasin, Senin (6/4/2020) kemarin.
Hal ini tidak hanya berdampak di Kalsel tetapi semua provinsi akan terpengaruh dan harus mengubah strategi untuk antisipasi pergeseran jadwal.
“Disini strategi latihan dan persiapan menjadi krusial, kesalahan antisipasi akan berdampak fatal pada kondisi dan performance atlet yang akan bertanding,” paparnya.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tinggal enam bulan lagi. Pada Oktober mendatang menjadi salah satu perhelatan olahraga empat tahunan yang paling dinantikan. Persiapan seperti venue pun telah menuju rampung. Masing-masing pelatda pun telah gigih berlatih pada ajang yang mempertandingkan 37 cabang olahraga ini.
Tapi perkembangan situasi penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia membuat banyak pihak meminta agar ajang pesta olahraga terakbar tanah air itu untuk ditunda.
Lalu bagaimana dengan kontingen Kalimantan Selatan, diwakili Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Dispora Kalsel M Fitrihernadi mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan pengurus besar (PB) PON.
“Namun untuk saat ini belum ada keputusan resmi masih on schedule sama seperti sebelumnya,” kata Fitri.
Fitri menambahkan sejauh ini Pemerintah pusat dan Papua belum membahas PON kemungkinan ditunda untuk akhir 2020 atau ke 2021 karena masih darurat Covid-19.
Jika melihat hasil Rapat Tingkat Menteri yang membahas karantina wilayah, memang segala persiapan hingga pelaksanaan PON akan terdampak serius.
“Kenapa? Karena jadwal latihan atlet, tryout, training camp dan lain-lain akan bergeser, sehingga apabila tetap keukeuh melaksanakan sesuai jadwal ada kemungkinan hasil tiap cabor tidak akan optimal,” ujar dia.
Terlebih kata Fitri Jakarta himbauan dari pemerintah agar masyarakat untuk tetap berada di rumah maka pihaknya menghimbau kepada atlet untuk melakukan latihan di rumah saja.
“Latihan dirumah tentu tidak efektif latihan yang biasa kita lakukan untuk menghadapi persiapan kejuaraan,” tambah dia.
Saat ini ujar dia refocusing anggaran untuk mengatasi wabah covid-19 terlebih dahulu. Mengenai apakah anggaran PON akan dipangkas untuk dialihkan kemasalah sekarang Fitri mengaku belum ada.
“Tapi pasti ada pergeseran di dalam, terutama untuk beberapa komponen yang dianggap bukan prioritas.
Saat ini keselamatan dan kesehatan masyarakat diutamakan hingga berakhirnya wabah,” jelas dia.
Sementara Menteri pemuda dan olahraga Zainuddin Amali sudah menegaskan
untuk PON ini memang belum diputuskan. Sesuai dengan arahan Presiden Joko widodo masih Sesuai dengan jadwal.
Zainudin pun menekankan keputusan penyelenggaraan PON juga akan didiskusikan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tingkat pusat maupun daerah serta masing-masing cabor.
“Inilah situasi yang dihadapi. Bagi pemerintah, keselamatan bagi masyarakat dan dalam bidang olahraga, atlet, pelatih hingga ofisial, adalah prioritas kami,” imbuhnya. (rel/nfr/k-9)