Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Keselamatan Jiwa di Tengah Wabah Corona

×

Keselamatan Jiwa di Tengah Wabah Corona

Sebarkan artikel ini

Oleh : Rini Sulistiana
Pemerhati Masalah Sosial

Virus corona semakin populer di tengah masyarakat Indonesia, setelah Negara China mengalami wabah Corona tersebut. Tidak terkecuali Kalimantan Selatan menetapkan status tanggap darurat virus Corona, karena dua provinsi tetangga mereka positif terjangkit Corona. Kini Kalsel mengonfirmasi ada kasus positif virus Corona di wilayah mereka. Satu dari lima pasien dalam pengawasan (PDP) dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Pasien diberi nama Ulin 01 itu warga Banjarmasin berusia sekitar 40 tahun. Dia dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil sampel spesimen yang diperiksa Laboratorium Balitbang Kementerian Kesehatan RI mengindikasikan positif.

Kalimantan Post

Juru bicara Tim Gugus Tugas Pengendalian dan Penanggulangan COVID-1 Kalimantan Selatan, Muslim, mengungkapkan hasil laboratorium pasien yang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Banjarmasin, itu dinyatakan positif. Pasien ini merupakan satu di antara lima PDP. Meskipun positif terjangkit, kondisi kesehatan yang bersangkutan terus membaik. https://news.detik.com/berita/d-4949010/tanggap-darurat-kalsel-konfirmasi-kasus-pertama-positif-corona, minggu 22 Maret 2020

Kendala pengujian cepat virus Corona di banua akan segera terpecahkan. Kementerian Kesehatan telah menyetujui untuk memberikan rapid test kit untuk Kalimantan Selatan. Anggota DPR RI asal Kalsel Syaifullah Tamliha mengatakan dengan adanya rapid test tersebut masyarakat yang merasakan adanya gejala kena virus corona dapat langsung memeriksakan dirinya melalui otoritas kesehatan di Banua.

Banyaknya daerah yang mengajukan usulan alat pengujian cepat ini membuat Kalsel dituntut lebih proaktif dalam melakukan lobi ke pusat. Di Jawa Timur Khofifah Indarparawangsa sudah mengambil alat rapid test dan meminta masyarakat Jatim memeriksakan diri. https://kalsel.prokal.co/read/news/31510-kalsel-diminta-lebih-proaktif-cegah-penyebaran-covid-19, jumat 20 maret 2020

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengungkap bahwa satu dari lima pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin diketahui positif virus corona atau Covid-19. https://kalsel.prokal.co/read/news/31557-kalsel-kena-juga-paman-birin-satu-pasien-positif-corona, 22 maret 2020

Wabah corona yang sudah terbukti ada di wilayah kalimantan selatan, membuktikan bahwa harus adanya penangan yang serius cepat tanggap dari pemerintah. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam melindungi rakyat bisa dikatakan lamban, masih hitung-hitungan dengan jumlah nyawa yang melayang. Wabah corona sudah dikatakan pandemi yakni wabah internasional.

Baca Juga :  Menggugat Gaya Hidup yang Memisahkan Kita dari Alam

Solusi yang ditawarkan berbagai cara, sebagai negeri yang mayoritas muslim, sudah wajib kita memberikan solusi sesuai aturan Islam. Islam sebagai ideologi mempunyai seperangkat aturan untuk kehidupan manusia, termasuk masalah kesehatan untuk mengatasi virus Corona. Kesehatan adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh negara. Sebelum terjadi, Islam mencegah sebelum terjadi penyakit yang membahayakan bagi manusia, seperti melakukan gaya hidup sehat, konsumsi makanan yang halal dan thayib. Islam memang telah memerintahkan kepada setiap orang untuk mempraktekan gaya hidup sehat, pola makan sehat dan berimbang serta perilaku dan etika makan.

Allah SWT telah berfirman : “Makanlah oleh kalian rezeki yang halal lagi baik yang telah Allah karuniakan kepada kalian”. (QS. An-Nahl [16]: 114). Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, mengisi perut dengan 1/3 makanan, 1/3 air dan 1/3 udara, termasuk kaitannya dengan syariah puasa baik wajib maupun sunnah. Negara Memiliki kewajiban menjaga keamanan pangan bagi rakyatnya.

Hal itu sudah diisyaratkan dalam berbagai hadits: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, Maha Bersih dan mencintai kebersihan. Maha Mulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu bersihkanlah rumah dan halaman kalian dan janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi”. (HR. At Tirmidzi dan Abu Ya’la) “Jauhilah tiga hal yang dilaknat, yaitu buang air dan kotoran di sumber/saluran air, di pinggir atau di tengah jalan dan di tempat berteduh” (HR. Abu Dawud).

Di samping itu juga ada larangan membangun rumah yang menghalangi lubang masuk udara rumah tetangga. Beberapa hadist di atas mengisyaratkan pengaturan pengelolaan sampah dan limbah yang baik, tata kelola drainase dan sanitasi lingkungan yang memenuhi standar kesehatan dan pengelolaan tata kota yang higienis, nyaman sekaligus asri. Membangun Ide Karantina. Dalam sejarah, wabah penyakit menular sudah terjadi pada masa Rasulullah SAW. Wabah tersebut adalah kusta yang menular dan mematikan dan belum ada obatnya.

Baca Juga :  MUSIBAH

Untuk mengatasi wabah tersebut salah satu upaya Rasulullah adalah dengan menerapkan karantina atau isolasi terhadap penderita. Ketika itu Rasul memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat para penderita kusta tersebut. Dengan demikian, metode karantina telah diterapkan sejak zaman Rasulullah untuk mencegah wabah penyakit menular menjalar ke wilayah lain. Untuk memastikan perintah tersebut dilaksanakan, Rasul membangun tembok di sekitar daerah wabah.

Rasulullah juga pernah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar. Beliau bersabda: “Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah tersebut. Sebaliknya jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu” (HR. Al-Bukhari). Dari hadits tersebut maka negara Khilafah akan menerapkan kebijakan karantina dan isolasi khusus yang jauh dari pemukiman penduduk apabila terjadi wabah penyakit menular.

Ketika diisolasi, penderita diperiksa secara detail. Lalu dilakukan langkah-langkah pengobatan dengan pantauan ketat. Selama isolasi, diberikan petugas medis yang mumpuni dan mampu memberikan pengobatan yang tepat kepada penderita. Petugas isolasi diberikan pengamanan khusus agar tidak ikut tertular. Pemerintah pusat tetap memberikan pasokan bahan makanan kepada masyarakat yang terisolasi. Istilah saat ini adalah lockdown, pemerintah harus berani mengambil langkah lockdown guna memutus rantai penyebaran virus corana dengan mempetimbangkan nyawa manusia. Semoga Allah SWT segera menghilangkan wabah virus corana di seluruh penjuru dunia. Amiin. Wallahu’alam

Iklan
Iklan