Iklan
Iklan
Iklan
HEADLINE

Pasar Sentra Antasari Bisa Jadi Kluster Baru

×

Pasar Sentra Antasari Bisa Jadi Kluster Baru

Sebarkan artikel ini

Dinkes Banjarmasin tengah sibuk menelusuri kontak Jukir yang terkonfirmasi positif terinfeksi Virus Corona tersebut.

Android

Banjarmasin, KP – Juru parkir (jukir) Pasar Sentra Antasari yang meninggal dunia pada Rabu (29/04/2020) dan sempat dirawat di RSUD Ulin dinyatakan positif terjangkit Covid-19 alias virus corona.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi saat konferensi pers di kantornya Jalan Tembus Pramuka, Kamis (30/04/2020) sore.

“Yang bersangkutan sudah masuk di data kami, dan betul dari hasil swap memang positif,” ujar Machli.

Sejak kemarin Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin melakukan penggalian informasi dengan siapa saya yang bersangkutan sudah melakukan kontak. Kemudian setalah itu maka Dinkes akan melakukan trecking contact atau menelusuri kontak erat.

Lalu siapa saja yang berskutaan sudah melakukan kotak untuk mencegah adanya penyebaran virus yang lebih luas. “Dari laporan Pasar Sentra Antasari itu besok kita akan trekeing. Mulai hari ini sudah kita gali,” katanya.

Dengan demikian Machli pun meminta kepada siapa saja yang sudah berhubungan dengan korban untuk segar melaporkan diri.

“Bagi masyarakat yang kontak erat dengan bersangkutan agar sesegeranya melaporkan diri ke puskesmas,” imbuhnya.

Jika dari hasil trecking tersebut ditemukan ada orang yang tertular maka Pasar Sentra Antasari bakal dijadikan kluster baru.

“Tapi kalau masih belum ada ditemukan masih belum bisa disebut kluster. Terkecuali nanti ada yang tertular,” jelasnya.

Lantas dengan dengan adanya kasus ini apakah salah satu pasar terbesar di Banjarmasin itu bakal ditutup? Machli mengatakan bahwa hal itu sulit dilakukan.

Pasalnya, mengacu pada aturan pasar merupakan besar seperti Sentra Antasari tak boleh untuk ditutup. “Saya kira sesuai undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang karantina wilayah pasar itu tak boleh ditutup,” katanya.

Selain itu dijelaskan Machli, bahwa yang bersangkutan juga tak ada riwayat bepergian ke darah yang terpapar. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, kemungkinan besar pria tersebut memang tertular di Banjarmasin.

“Banjarmasin kan ditetapkan sebagai transmisi lokal. Ini lah yang kita khawatir,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Machli tak bosan-bosannya mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari kerumunan di tempat umum.

“Sebab resiko tertular virus mematikan ini sangat rentan,” pungkasnya (sah/KPO-1)

Iklan
Iklan