Banjarmasin, KP – Memasuki hari ke tiga bulan puasa dan pemberlakuan PSBB harga ayam ras ukuran sedang dan besar makin anjlok, tidak ada tanda tanda untuk naik.
Janah penjual ayam ras dikawasan Pasar Lama Minggu (26/4) kepada wartawan menjelaskan, untuk harga ayam ras, puasa tahun ini benar turun beda ketika puasa tahun lalu harganya jelang puasa saja harganya sudah melambung.
Harga perkilo saja di grosiran dijual Rp9000 per kilonya dari harga normalnya Rp22.000 per kilonya.
“ Saya pagi ini menjual ayam ras ukuran sedang bila membeli dua ekor hanya Rp25.000 dan bila membeli satu ekor Rp15.000 ukuran yang agak besar dijualnya hanya Rp20.000 hingga Rp25.000,” jelasnya kepada wartawan Minggu pagi.
“Kami menjual satu ekor Rp 13.000 karena saat membeli dipemotongan harganya juga murah sehingga pihaknya hanya menyesuaikan saja,” jelas ibu 2 anak ini.
Menurut penuturan sejumlah pedagang lainya kepada wartawan untuk ayam ras berbagai ukuran baik besar dan kecil naiknya sudah dua kali lipat dari biasanya bulan lalu sebelum puasa.
“Berkat harga ayam ras murah penjualan semakin rami dari ibu rumah tangga yang akan melaksanakan puasa,” tambah Hj Pijah.
Sedangkan dari para penjual ikan siap saji atau pasar wadai dadakan semakin sepi pembeli mereka total tidak berjualan lagi puasa tahun ini akibat dampak wabah corona.
“ Sebagai pedagang diharapkan harga ayam ras terus seperti ini selama Ramadhan sehingga penjualan ayam ras terus akan meningkat karena bila naik biasanya ibu-ibu lebih memilih keikan sungai dan laut,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan adanya pemberlakuan PSBB awal Ramadhan ini tidak banyak berpengaruh pada jualan ayam ras kami setiap harinya,” tambah Zulpadi penjual ayam blok Teluk Dalam.
Namun ungkapnya, turunnya harga jual ayam ras tidak diikuti ayam ras petelor yang dijual bertahan dengan harga Rp35.000 ukuran sedang dan besar diharga Rp45.000 dan ayam ini biasa dibeli para penjual soto dan nasi kuning karena dagingnya lebih mirip ayam kampung, jarang ibu-ibu membeli ini.
Disebutkan Ipah penjual makanan siap saji kawasan Sungai Andai, pihaknya sebagai penjual makanan siap saji kembali dibuat pusing karena penjualan semakin sepi pembeli baik yang makan dan bungkus.
Tahun ini ia dan keluarga berencana tidak berjualan dipasar wadai Ramadhan lagi seperti tahun lalu karena saat ini jualan sangat sepi hingga hingga 70 persenan hilangnya apalagi Banjarmasin sudah memberlakukan PSBB maka tambah sepi lagi jualan adanya batasan orang beraktifitas malam hari. (hif/K-1)