Banjarmasin, KP – Angka kemiskinan Kalsel tahun depan diprediksikan mengalami kenaikan hingga 25 persen, atau mencapai lebih lima persen, sebagai dampak pandemi Covid-19.
“Angka kemiskinan Kalsel semula hanya 4,4 persen, namun dampak pandemi Covid-19 diprediksi hampir mendekati 6 persen,” kata Kepala Bappeda Kalsel, H Nurul Fajar Desira kepada wartawan, usai rapat kerja dengan Komisi III DPRD Kalsel, Senin (18/5/2020), di Banjarmasin.
Menurut Fajar Desira, penyebab peningkatan angka kemiskinan ini dikarenakan penduduk yang sebelumnya tidak miskin menjadi miskin, akibat tidak bisa mencari penghasilan selama pandemi Covid-19.
“Belum lagi mereka yang terkena PHK, akhirnya meningkatkan jumlah penduduk miskin di Kalsel,” tambahnya, pada rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Sahrujani.
Untuk mengatasi angka kemiskinan ini, Pemprov Kalsel sudah menyiapkan strategi agar jumlahnya tidak semakin bertambah, baik dengan pemberian jaminan sosial maupun stimulus keuangan.
“Jadi ada pemberian jaminan sosial berupa sembako, ataupun stimulus keuangan, seperti pembebasan denda pajak ataupun relaksasi hutang,” jelas Fajar Desira. (lyn/KPO-1)