Banjarmasin, KP – Aplikasi Kementerian Sosial (Kemensos) RI bermasalah. Entry data di aplikasi tersebut sering sering gagal. Ini yang menjadi alasan mengapa penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) di Banjarmasin lambat.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin Iwan Restianto membeberkan, dari sekitar 41 ribu warga miskin yang masuk dalam basis data terpadu, baru 20.315 kepala keluarga yang penerima bantuan dari pemerintah pusat tersebut.
Masih ada sekira separo warga miskin dari total jumlah tersebut yang masih belum bisa menerima. Keterlambatan ini disebabkan data yang di entry di aplikasi Kemensos sering gagal. Sehingga banyak waktu yang terbuang.
“Sebenarnya data penerima sudah siap. Tapi jadi masalah sering gagal upload di aplikasi. Jadi yang sisa masih perlu bersabar,” ucap Iwan.
Namun demikian, permasalahan ini tak hanya dirasakan Pemko Banjarmasin saja. Akan tetapi juga daerah lain. Pasalnya di daerah lain juga terjadi hal yang sama.
Kemungkinan besar masalah ini terjadi lantaran aplikasi itu diakses semua daerah di waktu yang sama. “Se Indonesia mengakses di aplikasi itu. Semua melakukan hal yang sama,” jelasnya.
Pemerintah pusat sengaja menyalurkan BLT bagi warga miskin menyusul pandemi Covid-19 atau virus corona saat ini. Terlebih, Banjarmasin juga sempat mengajukan bantuan untuk pemberlakuan PSBB.
BLT ini rencana disalurkan selama tiga bulan, April – Juni. Para warga miskin yang sudah masuk dalam basis data terpadu ini setiap bulan menerima duit senilai Rp 600 Ribu yang ditransfer langsung ke rekening mereka masing-masing. (sah/KPO-1)