Diharapkan harga ayam ras tidak naik lagi selama Ramadhan hari ke 24 jelang lebaran nanti sehingga penjualan ayam ras terus akan meningkat karena bila naik biasanya ibu-ibu lebih memilih ke ikan sungai dan laut,” ungkap Diyah.
BANJARMASIN, KP -Permintaan ayam ras masih tinggi memasuki puasa hari ke 24 Minggu disejumlah pasar tradisional saat ini walaupun harganya mulai naik.
Martha penjual ayam ras dikawasan Pasar Sentra Antasari blok dalam kepada wartawan menjelaskan Minggu pagi, harga ayam perkilo mulai bergerak naik jelang lebaran dari 15000 menjadi 26.000 perkilonya naiknya per 5000 an perkilonya sejak didistributor besar.
Harga ayam perkilonya seperti kembali keasal atau kenormal padahal harganya saat puasa masih stabil perkilonya belum ada kenaikan.
Karena harganya naik sejak dari kandang sebagai pedagang eceran, akhirnya menyesuaikan saja lagi dari harga Rp 15.000 perekor dijual jadi Rp 25.000 hingga Rp 30,000. “ Alhamdulillah permintaan masih stabil,’’katanya.
Dikatakannya, sekarang permintaan hanya mengandalkan kepada pembeli ibu rumah tangga dengan waktu dan jumah terbatas saat corona dan PSBB ini, biasanya dalam kondisi normal permintaan banyak dari penjual makanan siap saji dan penjual makanan catringan.
“ Kami menjual satu ekor diatas Rp 25.000 karena saat membeli dipemotongan harganya juga naik sehingga pihaknya hanya menyesuaikan saja lagi,” jelas Dijah penjual ayam kawasan Pasar Lama.
Menurut penuturan sejumlah pedagang lainya kepada wartawan, untuk ayam ras berbagai ukuran baik besar dan kecil naiknya sudah dua kali lipat dari biasanya bulan ini.
“ Diharapkan harga ayam ras tidak naik lagi selama Ramadhan hari ke 24 jelang lebaran nanti sehingga penjualan ayam ras terus akan meningkat karena bila naik biasanya ibu-ibu lebih memilih ke ikan sungai dan laut,” ungkap Diyah.
Apalagi saat ini jika berharap kepada penjual makanan saji semakin berat karena mereka mulai menutup warungnya yang semakin sepi pembeli paska adanya virus corona saat ini.
“Mudah-mudahan adanya pemberlakuan PSBB pertengahanan Ramadhan ini tidak banyak berpengaruh pada jualan ayam ras kami setiap harinya, apalagi disini kemaren banyak ditemukan yang reaktif hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan kota dipasar Lama.” tambah Zulpadi penjual ayam blok dalam.
Namun ungkapnya, naiknya jual ayam ras tidak diikuti ayam ras petelor yang dijual bertahan dengan harga Rp40.000 ukuran sedang dan besar diharga Rp45.000.
Disebutkan Hj Yani penjual makanan siap saji kawasan Sultan Adam, pihaknya sebagai penjual makanan siap saji kembali dibuat pusing karena penjualan semakin sepi pembeli baik yang makan dan bungkus sedangkan harga ayam mulai naik.
Tahun ini ia dan keluarga tidak berjualan lagi dipasar wadai Ramadhan seperti tahun lalu karena saat ini jualan sangat sepi hingga hingga 70 persen hilangnya apalagi lagi Banjarmasin sudah diberlakukan PSBB jilid II maka tambah sepi lagi jualan adanya batasan orang untuk perkotaan beraktifitas. (hif/K-1)