Martapura, KP – Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar, Kadinkes dr Diauddin mengungkapkan, data terakhir di Kabupaten Banjar, total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 292, selesai pemantauan 14 hari 215 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) tujuh orang, kontak erat resiko tinggi 139 orang. Sedang kasus terkonfirmasi positif total 31 orang, baik yang dirawat, sembuh dan meninggal dunia.
”Rinciannya untuk yang positif, 19 pasien dirawat, tujuh yang sembuh dan lima orang meninggal dunia,” kata Diauddin, saat Vidcon, di Command Center Barokah, Martapura, Jumat (15/5) sore.
Dijelaskannya, untuk enam orang tambahan positif baru, satu dari Aluh-Aluh yang merupakan klaster Gowa dan lima dari Kertak Hanyar.
Mereka pegawai dari yang sebelumnya sakit dan punya beberapa toko di Banjarmasin.
”Dari semua yang positif sudah dilakukan tracing, yang ada kontak, langsung di rapid test,” tandas Diauddin.
Diakui Ketua IDI Banjar, saat ini Gugus Tugas mulai melakukan rapid test secara masif dan massal kepada masyarakat, terutama yang punya kontak erat resiko tinggi dan ODP. Selain itu kelebihan rapid test akan dibagikan lagi ke puskesmas-puskesmas.
”Pertama tentunya ditujukan kepada para nakes, kemudian bagi pasien yang mengalami gejala deman, batuk, pilek, langsung dilakukan rapid test. Begitu juga bagi masyarakat yang punya mobilitas tinggi. Untuk yang reaktif, segera dilanjutkan test swab,” tandasnya.
Diauddin pun sangat berharap pada pelaksanaan PSBB enam kecamatan di Kabupaten Banjar Sabtu (16/5) besok bisa berujung sukses, setelah 14 hari akan diketahui mana masyarakat yang positif dan negatif.
”Akhirnya nanti kita bisa mengetahui peta penyebarannya, sehingga mudah dilakukan tindakan selanjutnya, jadi kasusnya tidak bertambah lagi, tinggal menjaga agar warga dari luar tidak masuk, artinya, wilayah perbatasan harus benar-benar dijaga,” katanya.
Diauddin pun mengakui, kondisi rumah sakit saat ini memang kewalahan menghadapi pandemi Covid-19. Bukan hanya di Banjarmasin, di RSUD Raza pun ruangan semua penuh menampung pasien yang sakit.
Menurutnya, penularan secara masif kini harus diwaspadai, apalagi sudah ada temuan penularan secara ”transmisi lokal”, yakni bukan lagi lewat perjalanan via udara atau dari luar pulau. Tak hanya orang dewasa, penularan virus corona juga bisa terjadi pada anak.
”Kami tetap meminta masyarakat waspada. Artinya, wajib dipatuhi imbauan pemerintah agar tidak berkerumun, berhati-hati dalam berinteraksi, harus tetap jaga jarak, wajib memakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun,” pesannya.
Hadir pada jumpa pers lewat ”dunia maya” ini, Sekda Ir Hm Hilman dan sebagai moderator Kadis Kominfo, Statistik dan Persandian HM Aidil Basith. (Wan/KPO-1)