Martapura, KP – Kadis Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian HM Aidil Basith mengatakan, pihaknya terus mensosialisasi adanya Call Center 112 yang operasionalnya sudah diresmikan Bupati.
”Sejauh ini ada 1.121 telepon yang masuk, tidak sedikit yang coba-coba dan tidak memberikan informasi. Sebagian besar lainnya mempertanyaan soal bansos dan PSBB, dua itu yang menonjol,” kata Basith, kemarin.
Dijelaskan Basith, memang sementara ini Call Center 112 lebih difokuskan pada penanganan Covid-19 di Kabupaten banjar, namun kedepannya, semua kedaduratan akan dilayani 112, agar seperti layanan 911 di Amerika.
Seperti kecelakaan, adanya tindak kriminal, kebakaran, jadi tidak perlu repot-repot menghubungi pihak kepolisian bila ada kejadian, cukup call 112, bahkan listrik mati pun siap dilayani untuk pelayanan pada masyarakat.
”Jadi kedepan akan dilakukan kerjasama dengan kepolisian, pemadam kebakaran, PLN dan instansi lainnya. Diharap masyarakat bisa menggunakannya maksimal, tapi jangan sampai main-main dengan layanan ini,” pesannya.
Menurutnya, Call center 112 ini jadi salah satu program andalan Diskominfo Banjar, semoga proyeksi pihaknya untuk semua kondisi kedaruratan segera diwujudkan, tapi untuk sementara fokus dulu ke Covid-19.
”Layanan ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Ada 6 operator yang sudah bergabung, seperti BSTN, Telkomsel, Indosat Oredo, XL Axiata, IM3 dan SmartFren,” katanya.
Sebelumnya Bupati KH Khalilurrahman saat melaunching panggilan Darurat 112 Kabupaten Banjar, di Media Center Barokah mengatakan, layanan ini adalah wujud nyata Pemkab Banjar untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, sehingga segala kejadian gawat darurat bisa ditangani cepat dan akurat.
Dia pun berharap lewat Call Center ini, pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi, mengingat wilayah Kabupaten Banjar yang begitu luas. (Wan/K-3)
