Martapura, KP – Tahura Sultan Adam serius dalam mengamankan kawasan konservasi. Selasa (26/5) tadi, bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel dan Dinas Peternakan Kabupaten Banjar, telah dibahas rencana peternakan liar di dalam kawasan tahura.
Rapat awal membahas rencana pengembangan permasalahan peternakan liar di dalam kawasan konservasi Tahura SA. Khususnya di areal Rehab DAS. Ternak liar disinyalir merusak pohon yang sudah ditanam dan adanya indikasi pembakaran lahan untuk menumbuhkan pakan baru bagi ternak.
Kepala Seksi Pemanfaatan, A Raihanor, mengatakan saat ini hampir beberapa desa banyak terdapat lahan gembalaan ternak. Lahan tersebut bersamaan dengan lokasi Rehab DAS.
Menurut Raihan, berdasarkan arahan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq semua ternak seperti kerbau dan sapi ditertibkan. Mengingat keberadaan ternak itu sangat mengganggu dan merusak tanaman IPPKH.
Pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel pada prinsipnya sangat mendukung rencana Tahura SA dalam menertibkan ternak masyarakat tersebut. Namun, tentunya akan dicarikan solusi agar warga tetap bisa beternak secara legal dalam kawasan konservasi. (adv/K-5)