Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Banjarmasin Nomor Dua Rasio Tertinggi Kematian Corona

×

Banjarmasin Nomor Dua Rasio Tertinggi Kematian Corona

Sebarkan artikel ini
IMG 20200626 WA0011 scaled

Banjarmasin, KP – Dari lima kabupaten/kota di Indonesia, Banjarmasin menduduki urutan kedua setelah Surabaya yang memiliki rasio kematian tertinggi akibat CoVID-19 atau virus corona.

Meminjam data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 pusat per tanggal 21 Juni, rasio kematian di Banjarmasin mencapai 9,4. Angka ini diperoleh dari hasil perbandingan kasus kematian per 100 ribu penduduk.

Baca Koran

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi tak menampik terkait tingginya rasio kematian itu. Namun, begitu ada alasan mengapa itu bisa terjadi.

Machli yang saat ini juga menjabat sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 Banjarmasin mengungkapkan bahwa tingginya rasio kematian disebabkan tiga faktor.

Pertama ujar Machli, rata-rata kematian itu disebabkan pasien yang terinfeksi virus corona memiliki comorbid atau penyakit penyerta, seperti darah tinggi, diabetes melitus, paru-paru, hingga jantung.

“Ini penyebab kenapa menjadi tinggi. Salah satunya karena faktor comorbid,” ujarnya, Kamis (25/06/2020).

Kedua, pasien yang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penangan sudah bergejala terlampau parah. Salah satunya karena baru dirujuk dalam keadaan sesak nafas. Sehingga sulit untuk diselamatkan.

“Kedua pasien datang sudah dalam keadaan sesak napas,” lanjutnya. Dan yang terakhir yakini disebabkan gagal nafas.

Lantas apakah pasien yang sudah bergejala parah tersebut tak bisa diselamatkan, mengingat di rumah sakit memiliki alat bantu pernafasan?

Menurut Machali, jika sudah terjadi demikian makan pasien akan sulit diselamatkan. Meski dibantu dengan alat tersebut. “Ya (sulit,red) karena ada faktor penyulit tadi,” pungkasnya.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 pusat juga menyebutkan bahwa dari sepuluh kabupaten kota di Indonesia yang memiliki rasio penularan tertinggi virus corona Banjarmasin di posisi ke empat, setelah DKI Jakarta, Surabaya, dan Jayapura.

Baca Juga :  Jemaah Haji yang Tiba di Tanah Air Alami Gejala Sakit Segera Periksa, Makkah dan Madinah Alami Puncak Musim Panas

Perlu diketahui, hingga Rabu (24/06/2020) jumlah kasus virus corona di Banjarmasin sudah mencapai 1.212 kasus. Dengan rincian 976 pasien masih dirawat, sembuh 98, meninggal 114, dan diluar daerah 24.

Kemudian untuk jumlah pasien dalam penanganan (PDP) sebanyak 187 orang. Dengan rincian 10 dalam penanganan ringan, 8 sedang, dan 169 berat.

Selanjutnya untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 361, dan sudah selesai dipantau sebanyak 1.132. Kemudian orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 794 orang. Serta 1.251 pelaku perjalanan. (sah/KPO-1)

Iklan
Iklan