Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Politika

Dewan Rekomendasikan Berikan Internet Gratis. Troy Satria Tolak New Normal

×

Dewan Rekomendasikan Berikan Internet Gratis. Troy Satria Tolak New Normal

Sebarkan artikel ini
IMG 20200604 122027

Baca Koran

Banjarmasin, KP – Komisi IV DPRD Kalsel merekomendasikan agar Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 dapat memberikan internet gratis bagi pelajar, agar tidak ketinggalan pendidikan selama pandemi Covid-19.

IMG 20200604 WA0034


“Karena pendidikan ini sangat penting, jangan sampai pandemi menyebabkan anak ketinggalan pendidikan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin kepada wartawan, usai rapat kerja dengan Gugus Tugas Covid-19, Rabu (3/6/2020), di Banjarmasin.


Selain itu, juga memberikan bantuan alat tulis kepada siswa maupun sembako kepada pekerja informal yang terkena dampak Covid-19.


Menurut Lutfi, anggaran pendidikan kini direposisi atau dialihkan menjadi anggaran penanggulangan Covid-19, sehingga menyulitkan sektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di masa pandemi Covid-19.


“Adanya internet gratis memungkinkan anak sekolah tetap belajar seperti biasa, walaupun menggunakan metode daring,” jelas politisi Partai Gerindra.


Namun, paket internet gratis ini diharapkan hanya bisa dioperasionalkan pada jam belajar, agar anak sekolah bisa tetap belajar dengan menggunakan teknologi, namun tidak menyalahgunakan kuota tersebut untuk kepentingan lain.

“Mudah-mudahan ini bisa direalisasikan Gugus Tugas,” tegas Lutfi.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kalsel, M Yusuf Effendi mengakui, anggaran pendidikan yang dialihkan untuk penanggulangan Covid-19 mencapai Rp88,7 miliar.


“Karena anggaran tersisa adalah keperluan rutin yang tidak bisa dialihkan, seperti guru honor, Bosda, beasiswa dan pengelolaan sekolah milik Pemprov Kalsel mencapai Rp240,2 miliar,” jelasnya.


Bendahara Komisi IV DPRD Kalsel, H Troy Satria menolak rencana penerapan New Normal, terutama di sektor pendidikan, karena masyarakat tidak memahami tentang penerapan pola hidup baru yang berdampingan dengan Covid-19.


“Malah dikira sudah bebas dari Covid-19, sehingga merasa aman untuk berkumpul tanpa menggunakan masker ataupun jaga jarak, dan ini terlihat pasca berakhirnya PSBB di Kota Banjarmasin,” kata Troy.


Hal ini dikhawatirkan justru meningkatkan jumlah kasus positif Covid-19, karena hingga kini trend masih menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan