Kandangan, KP – Upaya mengurangi kekeruhan sungai, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Dispera KPLH) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menanam pohon di lahan bekas tambang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispera KPLH HSS, Muryadi menjelaskan, saat ini pihaknya bergerak bersama perusahaan pertambangan batubara.
“Kami ulai melaksanakan penghijauan, dari disposal bukaan lahan, sudah kurang-lebih 10 persen sudah kita tanami,” ungkapnya, Sabtu (13/4/2020) kemarin.
Pihaknya menargetkan, rencana sampai sekitar 40 persen lahan akan tertutupi penghijauan.
Penanaman ungkapnya, salah satunya di lahan bekas tambang liar Desa Malutu. Sebab biasanya, jika terjadi hujan, air dari sana bisa membawa material sampai menyebabkan kekeruhan air sungai.
“Jadi untuk mengurangi itu, kita tanami tanaman papercrop (tanaman penutup, red), yakni tumbuhan yang cepat tumbuh di lahan kurang subur,” terang Muryadi.
Upaya lain terkait mengurangi kekeruhan Sungai Amandit, tambahnya, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan perusahaan, telah membangun tanggul pengendapan di Sungai Minting.
Sungai Minting adalah, sungai yang mengalir dari pertambangan menuju Sungai Amandit. Dibangunnya tanggul pengendapan lagi itu, diharapkan dapat menyaring ulang partikel berat.
“Kita tidak berjanji air sungai bisa jernih seperti biasa, tapi setidaknya dapat mengurangi,” ujarnya.
Bahkan ungkapnya, dari pemantauan dalam dua hari belakangan air sungai terlihat sudah jernih. (tor/KPO-1)