Banjarmasin, KP – Menyusul Surat Keputusan Bersama (SKB) empat kementerian terkait panduan pembelajaran tatap muka di sekolah, untuk tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dimulai di bulan Juli 2020, anak banua melahirkan Rapat.in Platform Rapat & Kelas Online.

“Karena itu sesuai data dari data.covid19.go.id per 15 Juni 2020, bahwa peserta didik yang berada di zona hijau hanya 6 persen atau hanya 85 Kabupaten/Kota, dan selebihnya sebanyak 94 persen berada di zona kuning, oranye, merah atau 429 kab/kota, dimana untuk daerah yang termasuk zona kuning, ornaye, dan merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan Pendidikan,”ungkap Adam Nugraha Founder dan BOD rapat.in kepada Kalimantan Post, di Banjarmasin, Rabu (17/06/2020).
Dengan begitu satuan Pendidikan di zona-zona tersebut tetap melanjutkan belajar dari rumah (BDR). Menyikapi permasalahan diatas, Rapat.in sebagai salah satu startup anak bangsa yang di inkubasi oleh Asosiasi Muslim Startup Indonesia (AMSI), sejak mei 2020 mengembangkan platform untuk rapat dan kelas online, dengan harapan dapat membantu satuan Pendidikan (sekolah dan kampus) dapat menyelenggarakan pembelajaran dengan layanan pendidikan daring, yang memudahkan satuan Pendidikan dapat melaksanakan belajar dari rumah dengan nyaman dan terjangkau, ungkap founder & CEO warko, sebuah platform koperasi digital, yang mengusung digitalisasi warung, kios, toko kelontong, dan UMKM Indonesia.
Bahkan agar lebih nyaman digunakan belajar dari rumah secara online, Rapat.in membuat teknologi tanpa perlu menginstal aplikasi di gadget pengguna, hanya perlu menyalin link dan mengoperasionalkan rapat.in melalui browser yang sudah umur, seperti google chrome, mozilla, safari, serta google edge.
Demikian fitur andalan di rapat.in adalah bisa mengatur kualitas kamera sehingga bisa lebih hemat kuota internet saat digunakan belajar dari rumah. Dan hebatnya lagi, hanya pengguna yang membuat ruang rapat atau kelas online yang perlu register, sedangkan pengguna peserta hanya perlu menuliskan namanya langsung bisa masuk kedalam kelas online.
“Sesuai dengan pembelajaran tatap muka, dimana guru dan dosen sering membagi peserta didik kedalam kelompok belajar, rapat.in juga menyediakan fitur untuk pembagian kelompok belajar di dalam platform rapat.in sehingga pengajar dan peserta didik tidak perlu membuat banyak ruang belajar online didalam platform,”ucap Adam Nugraha lagi.
Fitur lain dari platform rapat.in yang sesuai dengan pembelajaran tatap muka adalah tenaga pengajar dan peserta didik bisa menggunakan papan tulis virtual secara bersamaan, seperti di dalam kelas pembelajaran tatap muka.
Selain itu fitur canggih lainnya selain daripada bisa membagikan layan presentasi dan polling online, di platform rapat.in juga bisa membagikan berbagai multimedia, mulai dari gambar, suara, juga video yang bisa langsung diputar menggunakan link dari website video sharing seperti youtube, ujar bapak tiga anak ini.
Menurut Adam Nugraha salah satu founder yang membidani rapat.in, “rapat.in didirikan untuk memberikan solusi di masa pandemi dan new normal, untuk itu kami berusaha agar rapat.in bisa digunakan dengan harga yang terjangkau, agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya di dunia Pendidikan dan keagamaan”.
Bahkan pada kesempatan ini, Adam juga menambahkan bahwa “pengguna hanya perlu mengeluarkan biaya separuh daripada platform yang sama yang dikembangkan di luar negeri, bahkan fitur gratis dari rapat.in jauh lebih baik, karena bisa melakukan rapat online tanpa batas waktu” sambungnya.
Sebagai informasi, informasi rapat.in sudah mempersiapkan secara optimal seiring pengoperasionalan platform rapat.in secara online agar tidak terjadi permasalahan yang mengakibatkan ketidaknyamanan penggunanya, antara lain penggunaan server cloud dengan kapasitas ultra besar, sumber daya manusia sebagai layanan pengguna, juga teknologi enkripsi security data pengguna, dan hal-hal lain yang terkait.
Hal ini juga untuk menopang terus melonjaknya pengguna rapat.in yang sejauh ini sudah mencapai 1.500 pengguna yang register, dan sudah mencapai 18.000 pengguna yang bersifat peserta rapat dan kelas online.
Platform online ini dapat di akses secara online melalui peramban dengan link https://rapat.in , pengguna tinggal melakukan register, dan langsung bisa membuat ruang rapat atau kelas online, sehingga tinggal membagikan link nya kepada peserta rapat atau peserta didik.
Khusus untuk layanan Pendidikan rapat.in menyediakan halaman khusus, yaitu https://rapat.in/edu, dihalaman tersebut dijelaskan cara penggunaan, keuntungan menggunakan rapat.in, dan paket-paket harga yang sangat terjangkau untuk Lembaga Pendidikan.
Rapat.in didirikan oleh lima sekawan yang tergabung didalam Asosiasi Muslim Startup Indonesia (AMSI), yaitu Iman Alzy (Founder/CEO), Royyan Noobel (Founder/CTO), Nurul Fitri (Founder/CMO), Ramadhonni Chandra (Founder/BOD), dan Adam Nugraha (Founder/BOD).
Dengan mimpi Anak Bangsa Indonesia, mampu menghadirkan solusi canggih dan terjangkau, untuk memajukan Pendidikan dan keagamaan di Indonesia.(vin/KPO-1)