Banjarmasin, KP – Menyusul banyaknya keluhan pelanggan PLN di Banua yang mengeluh karena tagihan listrik yang melonjak tajam harus disikapi serius.
“Ini bukan perkara yang main – main, PLN harus minta maaf secara terbuka kepada pelanggannya,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Rosehan Noor Bahri kepada awak media, Kamis (11/6/2020) siang.
Politisi PDI-P ini menilai, selama masa pandemi Covid-19, PLN tidak maksimal melakukan sosialisasi kepada pelanggan. Akibatnya pelanggan banyak yang tidak tahu kebijakan apa saja yang ditempuh PLN dimasa pandemi.
“Kita minta jaminan kepada PLN untuk tidak mencabut listrik pelanggan kalau belum bisa bayar. Pembayaran harus dipermudah misalnya dengan mencicil,” cetusnya.
Rosehan dihadapan anggota dewan, memaparkan bahwa PLN memang sudah minta maaf. Namun itu belum menunjukkan keseriusan. “Harusnya petinggi PLN memanggil wartawan, bikin jumpa pers. Minta maaf saja kepada pelanggan secara terbuka,” imbuhnya.
Menurut pria yang digelari Sang Idola ini, alasan kenaikan tagihan listrik yang disampaikan PLN sangat tidak masuk akal. “Pihak PLN menyalahkan anak buah yang mencatat meteran listrik di lapangan. Kemudian alasan work from home, itu sekali lagi alasan yang tidak masuk akal,” tegasnya.
Rosehan bersama wakil rakyat di rumah Banjar segera menyampaikan permasalah ongkos setrum ini ke pemerintah pusat, agar bisa ditindaklanjuti sambil menunggu sikap baik PLN.
“Kalau ada sebagian anggota dewan tidak percaya lagi sama PLN. Saya sih masih percaya karena milik negara. Semua kita serahkan kepada pusat, sikap apa yang akan diambil, misalnya apakah nanti PLN perlu untuk di audit,” katanya.(vin/KPO-1)