Iklan
Iklan
Iklan
EKONOMI

Seminar Daring Berbisnis di Tengah Pandemi Bagi UMKM dan Calon Pebisnis

×

Seminar Daring Berbisnis di Tengah Pandemi Bagi UMKM dan Calon Pebisnis

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Forum Wartawan Ekonomi (FWE) Kalsel sukses menggelar kegiatan seminar daring Berbisnis Ditengah Badai Pandemi Covid-19 “Efesien dan Kreatif Usahanya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banua Menang!”.

Kegiatan sendiri digelar 21 Juni 2020 mulai pukul 15.00 WITA sampai selesai dengan menggunakan Aplikasi Zoom. Ada puluhan peserta yang mengikuti kegiatan, mulai dari pelaku UMKM, masyarakat umum hingga mahasiswa.

Android

Bahkan dalam kegiatan sendiri dihadirkan tiga narasumber, yaitu Section Head CSR SMEPP PT Pertamina Region Kalimantan Edward Manaor Siahaan, Owner Mah Sajajar Group Ali Hasni dan Kepala Bagian Pemasaran Bank Kalsel Cabang Utama Banjarmasin Taufik Rahmatullah.

Ada pun kegiatan tersebut sukses digelar, karena didukung penuh oleh Bank Kalsel, PT Pertamina, Telkomsel, Alfamart dan PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Banjarmasin.

Pada sesi pertama Section Head CSR SMEPP PT Pertamina Region Kalimantan Edward Manaor Siahaan menawarkan program Kemitraan Pertamina yang dapat memberikan modal terjangkau bagi pelaku UMKM.

“Melalui program Kemitraan Pertamina, UMKM bisa mendapatkan modal usaha hingga ratusan juta rupiah tergantung dari bisnis yang dirintisnya. Ada pun modal usaha yang diberikan tersebut hanya dikenakan biaya administrasu sebesar 3 persen pertahunnya,” ungkapnya.

Bahkan tidak hanya mendapatkan modal usaha, melalui program ini UMKM juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan berkelanjutan hingga bantuan promosi dari PT Pertamina.

“UMKM yang kami lihat produknya potensial, tidak jarang kami berikan pelatihan dan kami bawa mengikuti berbagai even ditingkat nasional bahkan internasional,” tambahnya.

Sedangkan Owner Mah Sajajar Group Ali Hasni lebih banyak memberikan tips tentang mencari peluang usaha yang potensial maupun memulai usaha ditengah pandemi Covid-19.

“Memang pandemi Covid-19 membuat banyak bisnis menjadi seret. Tapi tidak semuanya, ada juga bisnis yang masih potensial untuk digeluti. Misalnya bisnis online, makanan maupun yang terkait dengan masalah kesehatan,” ujarnya.

Bagi yang ingin memulai bisnis ditengah pandemi Covid-19, diharapkannya memulainya dengan keahlian yang dimilikinya sambil melihat potensi pasar. Jika pandai memasak maka jualah makanan dengan sistem online. Jika pandai menjahit buatlah masker hingga Alat Pelindung Diri (ADP) yang saat ini sangat diperlukan oleh pasar.

“Ada baiknya saat memulai usaha ditengah pandemi Covid-19 ini tidak memakai hutang. Pakai lah peralatan pribadi atau pinjam dan sewa peralatan dengan teman untuk meminimalkan beban biaya,”jelasnya.

Untuk sesi terakhir, Kepala Bagian Pemasaran Bank Kalsel Cabang Utama Banjarmasin Taufik Rahmatullah mengingatkan masyarakat maupun UMKM untuk dapat mengelola keuangannya secara baik ditengah pandemi Covid-19.

Pertama bisa dimulai dengan mengatur kembali anggaran keuangan dengan menekan keinginan dan memproritaskan kebutuhan. Bahkan kalau perlu buatlah list keperluan secara detail agar dapat melihat anggaran mana saja yang tidak penting dan ditekan.

“Lalu selanjutnya adalah perbanyak menabung. Idealnya bahkan dari 100 persen pendapatan kita 30 persen dialokasikan untuk menabung dana darurat dan investasi. Bahkan baiknya alokasi dana untuk gaya hidup ditiadakan terlebih dahulu saat pandemi Covid-19,” tuturnya.

Kemudian mempersiapkan dana darurat 3 sampai 12 kali dari pendapatan yang dimiliki. Lalu yang tidak kalah penting memanfaatkan promo, diskon hingga cashback untuk menekan pengeluaran.

“Ditengah pandemi Covid-19 kita juga harus kreatif untuk mencari tambahan penghasilan dan mengindari menambah hutang,” bebernya.

Dilain pihak, salah satu peserta kegiatan Ririn Handayani mengaku senang dapat mengikuti seminar daring ini, karena banyak sekali ilmu baru tentang bisnis yang didapatkannya dari tiga narasumber yang berbeda.

“Semoga kedepannya kegiatan serupa bisa dilaksanakan lagi. Tentunya dengan narasumber yang kompeten, tema yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pasar,” tukasnya. (vin/K-1)

Iklan
Iklan