Banjarmasin, KP – Tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Kabupaten Tanah Laut menuntut dilibatkan pada kegiatan bongkar muat batubara yang berada di perairan Tabanio.
“Karena kegiatan bongkar muat ini di perairan Tabanio, kami ingin berpartisipasi meminta pekerjaan,” kata pengurus Koperasi Putra Maju Utama Tanah Laut, Udin kepada wartawan, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPRD Kalsel, Rabu (17/6/2020), di Banjarmasin.
Menurut Udin, sebagai pekerja bongkar muat, mereka hanya menyaksikan kegiatan tersebut tanpa dilibatkan, bahkan hingga kini tidak tahu siapa yang mengerjakan.
“Kita menyampaikan aspirasi kepada dewan, walaupun masih belum diketahui solusinya, karena pihak Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) tidak hadir,” jelasnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin mengharapkan hal ini bisa dicarikan solusi terbaik, karena menyangkut tenaga kerja bongkar muat pelabuhan yang ingin mendapatkan pekerjaan.
“Terutama di masa pandemi ini, tentu mereka mengharapkan bisa diperkerjakan dan tidak hanya menonton bongkar muat di perairan Tabanio,” tambah politisi Partai Gerindra.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Kalsel, H Troy Satria, yang akan mencarikan solusinya agar pekerja bongkar muat pelabuhan ini bisa diperkerjakan.
“Mereka selama ini hanya melihat aktivitas bongkar muat batubara, dan tidak dilibatkan, sehingga menyampaikan aspirasinya ke DPRD Kalsel,” kata politisi Partai Golkar ini.
Menurut Troy, kondisi tenaga kerja kini cukup memprihatinkan, termasuk tenaga bongkar muat di pelabuhan di tengah pandemi Covid-19, karena kekurangan pekerjaan.
“Kita akan bantu mencari solusinya, terutama agar pekerja ini bisa mendapatkan pekerjaan di masa pandemi ini,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Kendati demikian, Troy mengakui, masalah ini masih belum tuntas, dan Komisi IV akan segera memanggil pihak terkait, terutama APBMI untuk memberikan penjelasan. (lyn/KPO-1)