Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Politika

Dewan Kecewa, GTTP Tak Peduli Pendidikan

×

Dewan Kecewa, GTTP Tak Peduli Pendidikan

Sebarkan artikel ini
IMG 20200701 WA0081 scaled

Banjarmasin, KP – Komisi IV DPRD Kalsel kecewa dengan sikap Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, yang dinilai tidak peduli dengan pendidikan di Kalsel.


“GTPP terkesan menyampingkan dunia pendidikan, yang juga terdampak Covid-19,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin kepada wartawan, usai rapat dengar pendapat dengan GTPP Covid-19, Rabu (1/7/2020), di Banjarmasin.

Baca Koran


Hal ini dikarenakan usulan agar Pemprov Kalsel memberikan layanan internet gratis bagi siswa SMA/SMK untuk belajar daring di rumah belum mendapatkan respon.


Bahkan Lutfi mengancam akan membentuk panitia khusus (Pansus), jika dalam sepekan tidak ada tanggapan dari GTPP untuk memberikan internet gratis bagi siswa.


“Kita menyayangkan sikap GTPP yang tidak memberikan prioritas terhadap dunia pendidian,” tegas politisi Partai Gerindra ini.


Menurut Lutfi, penyediaan internet gratis bagi siswa ini sangat urgen, apalagi anggaran pendidikan sudah direcopushing sebesar Rp88 miliar untuk penanganan Covid-19, sedangkan usulan internet gratis tidak mendapatkan tanggapan.


“Kita hanya minta sepertiganya saja untuk penyediaan internet gratis dan buku tulis,” ujar Lutfi, mengingat internet gratis ini terbatas waktunya dan hanya untuk belajar daring.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Muhammad Yusuf mengatakan, jumlah siswa yang membutuhkan layanan internet gratis mencapai 28.719 orang, dan buku tulis menca[ai 22.695 orang.


“Anggaran untuk penyediaan internet gratis dan buku tulis ini mencapai Rp33 miliar untuk keperluan selama enam bulan,” kata Yusuf.


Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Harian GTPP Covid-19, Roy Rizali Anwar mengakui akan segera menindaklanjuti dengan menggelar pembahasan bersama tim khusus melibatkan para pakar.


“Hasisl rekomendasinya akan menjadi acuan untuk menindaklanjutinya. Karena harus dipastikan seberapa besar dampak dan urgensinya serta anggaran yang dibutuhkan agar tidak salah dalam mengambil kebijakan,” kata Roy Rizali Anwar.


Roy Rizali Anwar menambahkan, setidaknya butuh waktu dua pekan untuk memastikan masalah ini, terutama anggaran yang digunakan.

“Sejauh ini anggaran Covid-19 yang sudah terserap hampir Rp100 miliar dari Rp200 miliar yang dialokasikan,” tambah. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan