Banjarmasin, KP – Pembangunan Jembatan Pulau Bromo terus digenjot Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Pembangunan penyeberangan yang mulai dikerjakan sejak Mei lalu itu saat ini sudah memasuki tahapan pemasangan tiang pancang.
Kemarin, Jumat (03/07/2020) Walikota Banjarmasin Ibnu Sina didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Arifin Noor secara simbolis memasang tiang pancang pertama pembangunan jembatan yang pembangunannya menelan biaya sekitar Rp 44 miliar dari APBD kota.
Ibnu mengatakan jembatan penyeberangan berkonsep menggantung dengan panjanag 252 meter dan memiliki keunikan ini diharapkan tak hanya menjadi sarana penyeberangan bagi warga Pulau Bromo. Akan tetapi juga bisa menunjang pariwisata di Banjarmasin.
“Dengan dibangun jembatan gantung ini bisa memudahkan akses masyarakat dan tentu konsepnya dengan menunjang pariwisata juga. Karena desainnya cukup ikonik, ada ruang terbuka hijaunya dan juga dirancang cukup futuristik. Saya yakin dan percaya masyarakat akan banyak datang kesini karena tertarik,” ucapnya di sela kegiatan pemasangan tiang pancang.
Selain itu yang terpenting juga, jembatan pulau bromo yang pembangunannya sudah direncanakan sejak ia menjabat sebagai walikota, diharapkan bisa menjadi jawaban atas keluhan masyarakat Pulau Bromo yang selama ini merasa kesulitan untuk menyeberang ke wilayah Mantuil.
Mengingat, selama ini masyarakat harus menggunakan sarana penyeberangan kapal feri. Yang tak jarang mereka terkendala waktu dikarenakan air sungai yang pasang surut.
“Kelurahan Mantuil ini adalah Kelurahan paling luar di Banjarmasin Selatan. Selama ini kami melihat untuk ke Pulau Bromo harus menggunakan feri penyeberangan kalau lagi surut tak bisa nyebrang,” ujarnya.
Ibnu berharap pembangunan jembatan penyeberangan ini bisa segera selesai dan tepat waktu. Sehingga masyarakat setempat bisa menikmatinya.
“Saya kira mudah-mudahan dengan alokasi anggaran Rp 44 miliar ini bisa selesai dalam satu tahun anggaran dan mudah-mudahan di awal Desember sudah selesai,” harapnya.
Adapun Kepala PUPR Banjarmasin Arifin Noor mengatakan, bahwa untuk pemasangan tiang pancang tahap pertama ini dilakukan sebanyak 20 batang. Dan ditargetkan pemasangan tiang pancang tersebut bisa selesai paling lama satu setengah bulan.
“Kalau saat ini pengerjaannya sudah mencapai dua puluh tujuh persen. Ya semoga bisa lancar tanpa kendala sehingga kita bisa selesai sesuai target,” harapnya.
Selain itu, jembatan ini sengaja di desain untuk roda dua dan pejalan kaki, sehingga untuk rida empat hanya diperbolehkan ketika kondisi darurat saja. “Kalau mobil emergensi, ambulan, pemadam bisa, cuma untuk mobil umum tidak izinkan meski tahan. karena kami desain roda dua dan pejalan kaki,” pungkasnya. (sah/K-3)