DPD Partai Golkar Kalsel mengklaim membawa gerbong besar koalisi dengan PAN, PKS, PDI Peruangan dan Nasdem dengan total 26 kursi
BANJARMASIN, KP – DPD Partai Golkar Kalsel sudah mengumumkan bakal mengusung duet Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie dan Ketua Umum Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) Yuni Abdi Nur Sulaiman pasangan bakal calon walikota – wakil walikota.
DPD Partai Golkar Kalsel mengklaim membawa gerbong besar koalisi dengan PAN, PKS, PDI Perjuangan dan Nasdem. Total kursi yang dimiliki untuk mengusung duet Haris-Yuni sebanyak 26 kursi di DPRD Banjarmasin.
Meski diumumkannya DPD Partai Golkar bakal mengusung Haris – Yuni, namun PKS belakangan membantahnya, karena sampai sekarang PKS belum memastikan bakal kandidat yang akan diusung, sampai ada pengumuman resmi DPP PKS.
Lantas bagaimana sikap parpol lain? Ketua DPD PAN Banjarmasin, Harry Wijaya membenarkan condong mengusung pasangan Haris-Yuni di Pilwali Banjarmasin pada Desember 2020 mendatang.
“Sesuai dengan arahan dari DPW PAN Kalsel (H Muhidin), kami mendukung pasangan bakal calon Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin Abdul Haris Makkie-Yuni Abdi Nur Sulaiman,” ucap Harry kepada sejumlah wartawan belum lama ini.
Namun, ia mengungkapkan belum ada komunikasi politik yang intens antara DPD PAN Kota Banjarmasin dengan parpol lainnya, termasuk para kandidat yang akan bertarung di pilkada tersebut.
Ketua DPRD Kota Banjarmasin ini menyebut bahwa DPW PAN Kalsel telah menyampaikan komitmen mendukung pasangan Abdul Haris Makkie dan Yuni Abdi Nur Sulaiman.
“Kami berharap ada komunikasi antara DPD PAN Kota Banjarmasin dan pasangan calon tersebut, walaupun di tingkat wilayah, PAN sudah menyetujui pasangan tersebut,” ujar Harry Wijaya.
Lalu bagaimana mekanisme pendaftaran bakal calon Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin? Harry menyebut PAN memang tidak membuka secara langsung bakal pasangan calon yang berlaga.
Dia mengatakan DPD PAN Banjarmasin telah merekomendasikan pasangan Haris-Yuni ke DPP PAN di Jakarta melalui video conference. Bahkan, Harry menyebut dalam waktu dekat PAN akan mengirimkan SK ke pengurus pusat.
Meski tidak mengusung kader sendiri, Harry menilai PAN telah mempertimbangkan dengan matang atas keputusan partai berlambang matahari ini mendukung pasangan Haris-Yuni.
Ia mengakui memang ada kader PAN yang berminat maju di Pilwali Banjarmain pada Desember mendatang. Namun, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya PAN memutuskan berbalik arah mendukung pasangan Haris-Yuni.
“Pada intinya, kalau kami melakukan hal demikian berarti kita ada konsekuensi dan komitmen.” timpalnya.
Harry mengatakan tidak menutup kemungkinan dukungan PAN akan berubah, seiring dengan pertimbangan peta kekuatan politik. “Namanya politik itu dinamis, tetapi mudah-mudahan sesuai dengan jalurnya,” tandasnya.
Diingatkan, DPD Partai Golkar Kalsel telah mengusulkan untuk mengusung calon petahana, Gubernur Sahbirin Noor bersama mantan Walikota Banjarmasin yang juga Ketua DPW PAN Kalsel H Muhidin di Pilgub Kalsel 2020 mendatang.
Otomatis, agar satu komando dan jadi ‘barter politik’ maka jaringan di bawahnya harus sejalan dengan garis politik yang diambil wilayah.
Meski sebelumnya, nama Wakil Ketua DPRD Kalsel Hj Karmila Muhidin sempat mencuat sebagai bakal calon walikota yang akan didorong maju di Pilwali Banjarmasin 2020 mendatang. Namun, belakangan rekaan peta politik itu berubah seiring dengan keputusan politik di tingkat elite PAN yang mendukung Haris- Yuni. (nid/K-3)