Banjarmasin, KP – Jajaran Satuan Res Narkoba Polresta Banjarmasin melaksanakan pemusnahan barang bukti narkoba jenis shabu dan ekstasi di ruang di ruang Satnarkoba, Jalan A Yani km 3,5 Banjarmasin.
Pemusnahan barang bukti narkoba dipimpin Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan didampinggi Kasat Narkoba, Kompol Wahyu Hidayat di ruang Satuan Res Narkoba Polresta Banjarmasin, Rabu (22/07/2020)
Sebelum dimusnahkan, terlebih dahulu dilakukan test strip terhadap shabu dan ekstasi yang akan dimusnahkan.
Setelah hasil test strip warna ungu makanya narkoba dinyatakan asli dan langsung dimusnahkan dengan mengunakan campuran air diterjen yang kemudian dihancurkan menggunakan blender.
Menurut Kombes Pol Rachmat Hendrawan barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil giat selama dua bulan.
“Barang bukti narkoba yang dimusnahkan seberat 258,38 gram shabu dan 70 butir ekstasi,” jelasnya.
Ia menyatakan, pemusnahan itu sekaligus untuk mengantisipasi penyalahgunaan barang bukti.
Orang nomor satu di lingkungan Mapolresta Banjarmasin ini menjelaskan, selama dua bulan terahir ini jumlah tangkapan dan tersangka serta barang bukti Narkoba mengalami penurunan hingga 30 persen. Itu disebabkan terjadinya masa pandemi Corona. “Meski begitu, anggota jangan sampai lengah dan di lapangan terus melakukan giat,” katanya.
Perwira berpangkat melati tiga tersebut pun menerangkan bahwa dengan dimusnahkannya ratusan gram shabu tersebut, Polresta Banjarmasin telah menyelamatkan ribuan warga dari bahaya narkoba.
“Jika diestimasi 1 gram sabu dapat digunakan oleh 15 orang. Artinya sebanyak 3.945 jiwa bisa terselamatkan dari bahaya narkoba,” jelasnya.
Dalam pemusnahan barang bukti narkoba tidak saja dihadiri 11 pemiliknya yang merupakan tersangka, akan tetapi turut hadir pihak Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri serta dari LBH ULM Banjarmasin.
“Para tersangka sengaja dihadirkan untuk melihat barang haram jenis sabu-sabu milik mereka dimusnahkan,” sebut Kapolresta.
Ia mengimbau, masyarakat menghindari narkoba, khususnya para generasi muda. Karena ini lebih berbahaya dari teroris. (yul/K-2)