Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Tak Ada Hubungannya dengan Statement Mendagri

×

Tak Ada Hubungannya dengan Statement Mendagri

Sebarkan artikel ini
Hal 10 4 Klm Mendadak Hijau
ZONA HIJAU- Tak lama berselang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tiba di Banjarmasin, enam kelurahan yang awalnya zona merah CoVID-19 mendadak berubah menjadi zona hijau dan inilah mulai ramai. (KP/Istimewa)

Banjarmasin, KP – Tak lama berselang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tiba di Banjarmasin pada Sabtu lalu. Enam kelurahan yang awalnya berstatus zona merah CoVID-19, mendadak berubah menjadi zona hijau.

Tito memang sempat menyerukan agar warga memilih pemimpin yang mampu menangani CoVID-19. Itu disampaikannya saat Rakor Kesiapan Pilkada Serentak dan Pengarahan Gugus Tugas CoVID-19, di gedung Mahligai Pancasila, Sabtu (18/07/2020).

Baca Koran

Menanggapi hal ini, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina membantah, bahwa mendadaknya perubahan status ini hanya karena merasa tertekan dengan pernyataan Mendagri tersebut. 

“Ah tidak, karena ini kan sudah dipantau seminggu yang lalu. Kriterianya jelas. Seminggu sudah tak ada kasus baru. Kemudian kasus yang ada sudah sembuh,” ujarnya di balai kota, Selasa (21/07/2020). 

Menurut Ibnu, statement Mendagri itu malah sebagai pemecut semangat kepada semua pihak agar segera bisa mengatasi pandemi. Tak hanya Banjarmasin, tapi juga seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.

“Saya kira itu spirit bagi kita semua. Untuk sama-sama berupaya dengan keras se kalimantan selatan. Se kota Banjarmasin seluruh kelurahan berarti,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, berubahnya status zona dari enam kelurahan yakni, Alalak Tengah, Belitung Utara, Kertak Baru Ulu, Kertak Baru Ilir, Mawar, dan Kelayan Luar itu sesuai hasil evaluasi yang telah dilakukan. 

“Dari hasil evaluasi, kelurahan yang zona hijau bertambah. Kalau sebelum ada dua dan bertambah ada empat, sehingga sekarang menjadi enam,” klaimnya.

Machli mengungkapkan, indikator dari perubahan status enam kelurahan dari merah menjadi hijau ini disebabkan tak adanya penambahan kasus baru. Kemudian kasus pasien positif sudah dinyatakan sembuh.

Dia juga mengklaim, meski kasus yang terjadi masih belum melandai, akan tetapi tanda-tanda kesembuhan terhadap pasien positif semakin meningkat disertai dengan mendatarnya angka kematian, bahkan cenderung menurun.

Baca Juga :  Rencanakan Angkutan Massal

“Pedoman kita adalah buku pedoman kelima yang diterbitkan Kementerian Kesehatan,” bebernya.

Tak tanggung-tanggung setelah enam kelurahan tadi, Machli menargetkan juga bakal banyak kelurahan yang dihijaukan. Khususnya untuk wilayah yang memiliki angka positif paling rendah.

Dia menyebut, bahwa hingga 30 Juli mendatang ditargetkan ada 10 kelurahan yang akan dihijaukan. “Sehingga lebih banyak yang hijau ya minimal 50 persen dari 52 kelurahan,” katanya.

Kendati demikian, berubahnya status zona enam kelurahan ini jangan sampai membuat warga terlena. Dan menganggap Banjarmasin sudah terbebas dari wabah CoVID-19. 

Sebab, bisa saja kondisinya kembali memburuk apabila warga lalai dan tak menerapkan protokol kesehatan CoVID-19 secara disiplin.

“Yang penting jangan euforia dengan kondisi hijau ini. Karena bisa saja berubah menjadi kuning dan merah lagi. Tatap terapkan protokol kesehatan,” imbuhnya. (sah/K-3)

Iklan
Iklan