Banjarmasin, Kp – Selama satu bulanan ini harga bawang mulai mengalami penurunan baik bawang merah dan bawang putih turunnya harga bawang karena mulai masuknya bawang asal Bima selain pasokan bawang asal Sulawesi dan Jawa.
“Bawang merah asal Sulawesi sempat menguasai pasar tradisional Banjarmasin dalam satu bulanan ini ditengah masih tingginya harga bawang merah yang dijual hingga mencapai Rp40 ribu per kilo dan turun menjadi Rp20 ribuan hingga Rp22 ribu per kilonya,” jelas Syamsul Penjual bawang eceran Pasar Lama.
Sebelumnya bawang yang paling banyak dijual disini adalah bawang asal Sulawesi karena bawang ini masuk ke Banjarmasin dan lebaran tadi bawang asal Bima NTB mulai masuk karena panen sehingga harganya mulai turun.
Lesti penjual bawang di Pasar Lama menjelaskan, sejak tiga pekan ini harga bawang merah dijual antara Rp20 ribu sampai Rp22 ribuan per kilonya padahal sebelumnya sempat melambung harganya.
“ Murahnya harga bawang merah sebagai kebutuhan ema-ema memasak karena panen raya serempak dari sentra penghasil utama seperti kawasan pulau Jawa dan kawasan Bima dibulan-dibulan ini,” sebutnya.
Bertahan dan naiknya harga bawang merah beberapa bulan lalu karena pasokan yang terbatas hanya dari Sulawesi sedangkan bawang asal Bima yang biasanya menguasai pasar saat ini sedangkan kosong termasuk bawang asal Jateng dan Jatim sehingga bawang sempat naik.
Ia menambahkan, harga bawang merah selalu turun naik dan sulit difrediksi semua tergantung dari sentra penghasilnya namun bulan ini harganya turun mencapai harga normal Rp20 ribuan per kilonya.
“Turunnya harga bawang merah tidak diikuti juga dengan turunnya harga bawang putih yang dijual sekitar Rp18 ribu per kilonya dan harga bawang ini terpengaruh harga dollar karena didatangkan dari import asal Cina,” tambah Sauqi penjual bawang Sentra Antasari.
Namun bertahan dan naiknya harga bawang putih ini tidak berpengaruh besar pada penjualan karena permintaan bawang putih tidak sebesar permintaan bawang merah yang cukup besar setiap harinya.
“ Alhamdulillah meskipun harga bawang merah dan putih sempat naik sebelumnya daya beli masih bagus terutama dari para penjual bumbu dapur juga para penjual makanan siap saji yang banyak membeli rutin padanya,” lanjutnya.
Romli penjual soto dikawasan Brigjen Hasan Basri merasa bersyukur harga bawang kembali normal karena kedua bumbu dapur ini kebutuhan mutlak bagi dirinya setiap hari. (hif/K-7)