Banjarmasin, KP – Insiden musibah kebakaran yang menghanguskan permukiman warga di Banjarmasin hampir terjadi di setiap tahunnya.
Meminjam data dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP) Banjarmasin, hingga September 2020 berjalan tercatat sudah ada 31 kebakaran yang terjadi.
Dengan rincian, Januari 4 kejadian, Februari 5 kejadian, Maret 3 kejadian, April 3 kejadian, Mei 3 kejadian, Juni 3 kejadian, Juli 3 kejadian, Agustus 5, dan September untuk sementara 2 kejadian.
Sedang untuk total kerugian yang harus ditanggung para korban mencapai Rp 9,5 miliar lebih. Jumlah ini pun masih belum termasuk untuk kejadian di Agustus dan September.
Adapun untuk wilayah yang paling banyak hingga September berjalan didominasi Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Timur dengan total masing-masing 8 kejadian. Disusul Kecamatan Banjarmasin Selatan yang berjumlah kejadian 7.
Kemudian Kecamatan Banjarmasin Utara 5 kejadian dan Kecamatan Banjarmasin Barat 3 kejadian. “Jadi totalnya ada 31 kejadian kebakaran,” ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Said Abdulrahman, Selasa (08/09/2020).
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina pun sempat memberikan atensinya kepada pihak PLN terkait musibah kebakaran yang terjadi. Ibnu meminta agar pengecekan jaringan listrik terus dipantau.
Mengingat, konseling listrik kerap menjadi pemantik terjadinya kebakaran tersebut. Terlebih untuk instalasi yang sudah uzur menjadi sangat rawan menjadi penyebabnya.
“Kita sudah ada kerjasama dengan PLN. Kita minta untuk di cek ke lapangan. Dan pihak PLN juga sudah pernah datang ke lapangan, mengecek jaringan dan sebagainya,” ujar Ibnu.
Selain itu, Ibnu juga berpesan kepada warga agar tertib dalam melakukan pemasangan instalasi. Jangan sampai pemasangan listrik dilakukan secara sembarangan. Apalagi sampai melakukan hal yang melanggar hukum. Seperti pencurian misalnya.
Terkait soal perbaikan jaringan, Ibnu pun berharap kerjasama warga jika memang ada biaya yang harus dikeluarkan. “Tetapi, warga juga harus mau karena konsekuensi nya ketika PLN turun, jaringan diperbaiki pasti, mungkin ada biaya dan sebaiknya,” imbaunya. (sah/K-3)