
Martapura, KP – Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam di Kabupaten Banjar mendapat perhatian penuh para pegiat industri pariwisata. Salah satunya Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kalimantan Selatan.
Kehadiran sejumlah travel wisata untuk mempresentasikan hasil survei dan kunjungan wisata di hadapan Dinas Pariwisata dan Dinas Kehutanan Kalsel. Pertemuan digelar di Pesanggrahan Belanda, Tahura Sultan Adam, Rabu (2/9) siang.
Agenda pertemuan diawali dengan penyerahan hasil survei yang diserahkan Ketua Dewan Pertimbangan dan Tata Kerama (Depeta) DPD Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Kalsel, Hj Armistiany kepada Sekretaris Dinas Kehutanan Kalsel, Bijuri dan Kepala Tahura, Ainun Jariah.
Sekretaris Dishut Kalsel, Bijuri mengatakan kerja sama ini harus disupport untuk memajukan wisata alam di Kalsel dan menjadikan tahura lebih dikenal lagi.
Bijuri menuturkan secara umum wilayah Dishut Kalsel banyak terdapat wisata alam atau yang sering di sebut jasa lingkungan dan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Objek tersebut masing masing dikelola oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang berada di beberapa kabupaten.
Ia berharap, dengan adanya paket wisata ini semua jasa lingkungan dan HHBK unggulan setiap KPH bisa dipromosikan.
Kepala Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah menuturkan kawasan konservasi ini memiliki luas 112.000 hektare. Banyak terdapat destinasi wisata yang belum dikembangkan.
“Saat ini tahura fokus pada 3 destinasi wisata. Yaitu Mandiangin, Bukit Batu, dan Desa Wisata Belangian,” katanya.
Ainun menerangkan, untuk Bukit Batu Sungai Luar belum ada fasilitas umum yang tersedia. Namun akan terus berbenah untuk kenyamanan wisatawan.
“Dengan adanya pelaku usaha di bidang pariwisata, tentunya kami sangat terbantu. Terutama dalam promosi,” pungkasnya.
Ketua DPD Asita Kalsel, Hj Armistiany mengatakan, pihaknya menyerahkan hasil survei ke beberapa objek wisata alam pada awal tahun lalu. Dari beberapa objek dikemas dalam bentuk paket wisata yang dipromosikan kepada wisatawan.
“Nantinya, semua objek wisata yang ada di tahura bisa kita jual ke wisatawan mancanegara dan domestik,” katanya. (adpim/K-2)