ini sering terjadi kelangkaan gas LPG 3 kilogram salah satunya disebabkan kurangnya pasokan dan banyak dilarikan oleh tungkulah ke daerah lainnya
BANJARMASIN, KP – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin Bambang Yanto mengapreasi rencana pemeritah meningkatkan subsidi gas LPG 3 kilogram menjadi 7,5 juta ton.
” Rencana meningkatkan subsidi gas LPG 3 kilogram ini patut diapreasi, setidaknya guna meringankan beban masyarak akibat dampak wabah virus Corona (Covid-19),” ujarnya.
Meski mengapreasi , namun Kepada (KP) Senin (28/9/2020) Bambang Yanto juga menginginkan, agar peningkatan subsidi ini dimbangi dengan penambahan kouta atau pasokan.
Ia menilai selama ini sering terjadi kelangkaan gas LPG 3 kilogram salah satunya disebabkan kurangnya pasokan.
” Faktor lainnya bisa juga akibat terlambatnya pengiriman pasokan serta tidak menutup kemungkinan adanya permainan oknum atau pihak-pihak tertentu,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat ini.
Bambang Yanto menegaskan. optimis jika pasokan ditambah, maka kelangkaan gas LPG 3 kilogram yang sering terjadi dapat diatasi dan tidak ada lagi gejolak harga.
Apalagi tandasnya, Pemeritah dan Pertamina secara maksimal melakukan pengawasan dan monitoring dalam pendistribusian gas LPG 3 kilogram tersebut, khusunya di tingkat agen dan pangkalan.
Diberitakan, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI asal Fraksi PPP Syaifullah Tamliha mengungkapkan, bahwa DPR RI bersama pihak pemerintah telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
Dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Menteri PPN/Kepala Bapenas dan Gubernur BI berlangsung di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020), ada beberapa hal yang krusial telah diputuskan bersama.
“Salah satunya mengambil keputusan untuk meningkatkan subsidi gas LPG 3 kilogram,” ucap Syaifullah Tamliha, poltisi senior PPP asal Kalsel ini.
Disebutkan, dalam rapat kerja diputuskan peningkatan subsidi gas LPG 3 kilogram dari tahun 2020 ini sebanyak 6,5 juta ton , naik menjadi 7,5 juta ton pada 2021. (nid/K-3)