Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Buzzer dan Netizen Jadi Momok di Masyarakat, Simak Penjelasan Ketua PWI Pusat

×

Buzzer dan Netizen Jadi Momok di Masyarakat, Simak Penjelasan Ketua PWI Pusat

Sebarkan artikel ini
IMG 20200914 WA0081

Banjarmasin, KP – Keberadaan buzzer dan informasi yang disajikan netizen di media sosial (medsos) saat ini menjadi momok di masyarakat. Banyak masyarakat masih bingung memilah kebenaran informasi yang diterimanya dalam hidup di era milenial sekarang.

Baca Koran

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal Sembiring Depari mengatakan, masyarakat saat ini sangat memerlukan edukasi dan informasi akurat, apalagi dalam menghadapi perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang akan berlangsung pada 9 Desember mendatang.

“Disinilah peran kita para insan pers untuk menyajikan informasi yang berimbang kepada masyarakat,” ucapnya usai menghadiri kegiatan seminar Peran Pers Dalam Mengawal Pilkada Yang Bermartabat di Gedung Sekretariat PWI Kalsel, Senin (14/09) siang.

Ia tidak menampik bahwa mayoritas masyarakat bahkan para pejabat pemerintahan saat ini masih ada yang mudah terpengaruh dengan informasi dari netizen. “Sebenarnya itu tidak bisa dijadikan patokan dari sebuah informasi,” tegasnya.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Atal itu menyebut, informasi yang disajikan netizen atau buzzer itu sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya, malah tidak memiliki etika dan kaidah jurnalistik.

“Netizen dan buzser itu hanya terfokus untuk mengganggu dan menyerang pada satu objek saja, dia bergerak atas kehendaknya sendiri, sehingga informasinya tidak berimbang,” tukasnya.

Ia melanjutkan, seperti yang terjadi di Amerika, mainset masyarakat yang ada di salah satu negara maju itu sudah mulai terbuka dan tidak akan mudah percaya lagi dengan informasi yang berasal dari media sosial.

Hal itu disebabkan lantaran banyaknya berita-berita bohong yang tersaji pada laman media sosial di setiap harinya. “Ahirnya mereka tidak percaya dan memilih mencari informasi dari media yang memenuhi standar karya jurnalistik,” ujarnya.

Baca Juga :  Jemaah Haji Asal HST Hj Sanainah Wafat, Sudah 10 Orang Meninggal dari Embarkasi Banjarmasin

Oleh karena itu, Atal mengajak kepada seluruh insan pers untuk selalu memberikan informasi dan edukasi yang akurat dan berimbang agar bisa mencerdaskan masyarakat dalam memilih pemimpin di Pilkada 2020 nanti.

“Dalam menyajikan berita, kita para insan media menginformasikan sesuatu dengan penuh kode etik, dan itu dipastikan tidak sembarangan. Kita bekerja sesuai aturan, jangan sampai ada anggapan bahwa saat ini media kewalahan menghadapi buzzer. Jangan hiraukan anggapan seperti itu, masyarakat lebih percaya sama kita,” tandasnya.(Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan