Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Diguyur Hujan, 16 Hotspot Terdeteksi Kemarau Basah di Kalsel

×

Diguyur Hujan, 16 Hotspot Terdeteksi Kemarau Basah di Kalsel

Sebarkan artikel ini
Hal 10 4 Klm Kondisi
KEMARAU BASAH- Kendati telah memasuki musim kemarau, sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini sudah mulai diguyur hujan dengan berbagai hujan dan tampak kemarau basah. (KP/Zakir)

Banjarbaru, KP – Kendati telah memasuki musim kemarau, sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini sudah mulai diguyur hujan dengan berbagai

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Kalimantan Post dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Syamsudin Noor Banjarmasin, sebagian besar wilayah di Indonesia termasuk Kalsel kini memasuki musim kemarau basah.

Baca Koran

Hal tersebut terlihat dalam kondisi yang saat ini sering kali terjadi, seperti curah hujan yang di atas normal.

Forecaster BMKG Stamet Syamsudin Noor Banjarmasin, Rianita Sekar mengatakan, kemarau basah yang disertai hujan ini membuat potensi terjadinya kebakaran lahan di Kalsel menjadi berkurang.

“Di musim kemarau ini masih terjadi hujan. Ini membuat berkurangnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran yang ditinjau dari faktor meteorologi,” jelasnya pada awak media, Jumat (11/9/2020) siang.

Menurutny, pihaknya mencatat curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 4 September yang lalu. Di mana, Stamet Syamsudin Noor mencatat curah hujan tertinggi sebesar 39,3 mm.

Meski demikian, ia mengakui, masih terdapat titik panas atau hotspot yang terdeteksi melalui satelit. Pasalnya pada Kamis 10 Septemberr 2020 saja masih terdeteksi hotspot yang tersebar di beberapa wilayah di Kalsel.

“Memang masih ada titik panas yang terpantau oleh satelit. Untuk kemarin saja, Kamis 10 September 2020 kita mencatat ada 16 titik panas (hotspot) yang terjadi di beberapa wilayah,” pungkasnya. (Zak/K-3)

Baca Juga :  TPS3R Cemara Raya Ditarget Mampu Kurangi Sampah Hingga 80 Persen
Iklan
Iklan