Banjarbaru, KP – Tidak bisa dipungkiri pada Agustus titik panas menurun karena beberapa kali hujan turun jika dibandingkan dengan Juli lalu.
Sebagian daerah di Kalimantan Selatan beberapa hari terakhit terjadi hujan dengan intensitas waktu yang cukup lama bahkan sebagian termasuk ekstream, namun di sebagian titik lainnya masih terjadi panas dan menyebabkan munculnya titik api.
“Menurut prakiraan BMKG puncak musim kemarau memang berada di Agustus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kalsel, Sahruddin, Selasa (8/9).
Sahruddin menyatakan meski
hotspot menurun tetap harus waspada, sebab di daerah-daerah yang tidak diguyur hujan muncul titik api. “Hari ini misalnya, meski di Banjarbaru dan sekitarnya hujan, di daerah Kandangan muncul hotspot dan harus dipadamkan oleh heli water boombing,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Mujiyat, menuturkan pihaknya berkomitmen untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di samping antisifasi bencana lainnya sesuai dengan program yang sudah disusun oleh pejabat sebelumnya.
“Saya baru dua hari jadi Plt di sini, saya akan melanjutkan program yang ada,” ujarnya.(mns/KPO-1)
