Banjarmasin, KP – Penataan bantaran Sungai Belasung mulai dikerjakan. Letaknya persis di samping Balai Kota Banjarmasin. Penataan ini digadang-gadang jadi pilot project penataan bantaran sungai di Banjarmasin.
Kepala Bidang Sungai, Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony mengemukakan, meski pengerjaannya sempat tertunda, penataan yang diharapkan bisa menjadi pilot project penataan sungai di Banjarmasin itu akhirnya bisa dilakukan di anggaran perubahan 2020.
“Juni kami mencoba mengusulkan kegiatan yang sebelumnya diprogramkan di anggaran murni. Di perubahan bidang kami dapat Rp 800 juta. Salah satu yang dikerjakan penataan bantaran Sungai Belasung,” ujarnya, Rabu (14/10/2020).
Lantaran keterbatasan anggaran, porsi pengerjaan pun harus disesuaikan. Lebih pendek dari rencana awal. Untuk sementara panjang yang dikerjakan sekitar 60 meter. “Kiri dan kanan jadi total sekitar 120 meter. Dengan anggaran di bawah Rp 200 juta,” jelas Thony.
Bantaran bini bakal ditata agar lebih menarik. Di situ nantinya bakal ditempatkan taman, kursi, dan lampu hias agar bisa dinikmati masyarakat sekitar. “Awalnya kemarin kan mau Titian Ulin. Tapi karena anggaran sedikit jadi diubah,” katanya.
Selain penataan bantaran, pintu air yang ada di sana juga bakal diperbaiki. Pasalnya selama ini alat untuk mengatur keluar masuknya air tersebut tak bisa berjalan secara maksimal. “Bisa ditutup, tapi tidak full. Nah, itu juga kami perbaiki,” imbuhnya.
Terkait tenggat waktu pengerjaan, Thony mengungkapkan, diharapkan bisa rampung di awal Desember nanti. Dimana penataan bantaran ini juga diharapkan bisa menjadi contoh untuk dilihat warga sekitar.
“Paling tidak mau lihat tanggap masyarakat di kawasan itu terlebih dahulu. Karena memang beberapa rumah di deretan sungai untuk dibebaskan nantinya,” katanya.
Lebih juah dijelaskannya, di anggaran perubahan 2020 bidang sungai juga mengerjakan beberapa program yang sebelumnya sempat tertunda di anggaran murni menyusul adanya pemangkasan anggaran akibat penanganan CoVID-19.
Untuk anggar Rp 800 juta tadi, selain penataan bantaran Sungai Belasung juga dilakukan kegiatan lainnya. Diantaranya untuk menyewa kapal sapu-sapu. Mengingat di akhir tahun biasanya kiriman sampah dari hulu seperti ranting kayu dan eceng gondok datang dimasa musim penghujan.
Selain itu, Thony juga mengungkapkan banyaknya program yang terpaksa ditunda menyusul adanya pemangkasan anggaran untuk penanganan CoVID-19. Dari Rp33,9 miliar di anggaran murni dipangkas menjadi Rp 3,4 miliar. “Dan di perubahan ini kami dapat Rp 800 juta,” tukasnya. (sah/K-3)