Banjarmasin, KP – Ruas jalan Margasari, Kabupaten Tapin ke Marabahan, Kabupaten Barito Kuala sangat strategis untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah.
“Jalan ini bukan hanya untuk kepentingan masyarakat setempat, namun untuk menunjang pertumbuhan ekonomi,” kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel, H Ardiansyah kepada wartawan, Rabu (14/10/2020), di Banjarmasin.
Menurut Ardiansyah, jalan tembus dari Margasari ke Marabahan sangat membantu warga yang berpergian dari daerah hulu sungai ke ibukota provinsi atau sebaliknya. “Begitu pula warga Banua Anam yang mau bepergian ke Kalteng ataupun sebaliknya,” tambah anggota Komisi III DPRD Kalsel.
Karena, keberadaan jalan tersebut memangkas jarak tempuh dari kawasan Banua Anam ke ibukota provinsi di Banjarmasin.
“Karena menggunakan jalan tersebut hanya memakan waktu sekitar 2,5 jam, sedangkan melalui jalan biasa bisa memakan waktu hingga empat jam,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel IV, yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Oleh sebab itu, dia mengharapkan agar jangan terjadi penutupan sebagian jalan Margasari-Marabahan tersebut oleh pemilik lahan, karena permasalahan ganti rugi belum terselesaikan.
“Kita berharap Pemprov Kalsel dan Pemkab Tapin lebih aktif melakukan komunikasi guna penyelesaian permasalahan lahan tersebut,” ungkap Ardiansyah.
Begitu pula Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah VII Kalimantan harus menaruh perhatian yang lebih serius terhadap permasalahan yang terdapat pada jalan nasional atau trans Kalimantan poros tengah Kalsel.
“Permasalahan ganti rugi lahan seperti antara jalan Margasari-Marabahan hendaknya menjadi pembelajaran agar jangan terulang, baik pada proyek serupa maupun pembangunan lainnya,” jelas mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS). (lyn/K-1)
