Banjarmasin, KP – Pandemi virus corona (Covid-19) memaksa aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah dihentikan.
Mengantisipasi penularan Covid-19 tidak semakin mewabah, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk memindahkan ruang belajar peserta didik dari sekolah ke dunia maya.
Program tersebut bernama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang ditetapkan Maret 2020 lalu. Hingga kini belum diketahui secara pasti kapan PJJ akan berakhir dan kembali seperti sediakala dengan proses pembelajaran tatap muka langsung atara guru dan siswa di sekolah.
Dalam PJJ siswa dan mahasiswa memanfaatkan jaringan internet untuk mendapatkan materi pembelajaran dari guru atau dosen.
Meski sistem pembelajaran ini dinilai banyak kelemahan, namun anggota komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Yunan Chandra menghimbau, agar tua tetap menumbuhkan kesadaran minat belajar anak
Hal itu diingatkannya, karena kebanyakan anak atau peserta didik di masa pandemi virus corona sat ini saat berada di rumah kurang belajar dengan baik.
Menurutnya, kepada (KP) Kamis (15/10/2020) menandaskan, mesti dalam suasana wabah virus corona peserta didik harus tetap gigih belajar.
Yunan Chandra mengatakan, seorang anak minimal harusnya menghabiskan waktu sekitar delapan jam sehari untuk belajar.
Di beberapa negara yang sudah maju seorang anak menghabiskan waktu setidaknya selama 12 jam untuk belajar dalam sehari,” katanya.
Kembali ia menegaskan, guna menumbuhkan minat belajar anak sangatlah dituntut peran serta pengawasan dari para orang tua agar selalu menanamkan disipilin kepada anak sejak usia dini dalam mentaati jam belajar. (nid/K-3)