Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hulu Sungai Tengah

Pembangunan Kori Agung PURA dengan menggunakan istilah PANDUNGKULAN

×

Pembangunan Kori Agung PURA dengan menggunakan istilah PANDUNGKULAN

Sebarkan artikel ini
IMG 20201119 WA0044

Banjarmasin, KP – PERTAMA KALI DI INDONESIA TELAH DISELESAIKAN pembangunan Kori Agung PURA dengan menggunakan istilah “PANDUNGKULAN” (Pintu Utama) dengan memakai konsep penamaan kearifan Lokal Dayak Labuhan, tanpa memakai istilah dari luar daerah dan pembangunan simbol PATUNG BALIAN ( Tokoh Spiritual ) sebagai simbol penghormatan kepada ajaran peninggalan leluhur.

IMG 20201119 WA0045

Pandungkulan adalah Tempat untuk berserah diri jiwa dan raga kepada Nining Bahatara/Sang Hyang Widhi dan para leluhur. Mendungkul kaya di ratu menyembah kaya di raja. Mendungkul dengan lima jari tangkup jadi 10, 11 dengan mata hagi, 12 dengan ubun-ubun, 13 dengan panuturan. Posisi kedua tangah di atas ubun-ubun.

Baca Koran

Kenapa mamakai konsep Patung Balian Tuha dan Juru Patati ( Tokoh Spiritual ) alasannya karena pada zaman dahulu satu-satunya balian yang sangat di agungkan adalah Balian Ranggan Laki Bini/Suami Istri simbol dari Balian Tuha dan Juru Patiti. Kalo di Agama Hindu merupakan perwujudan dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati.

Taruna Halang Balianan adalah Tunggangan Balian apabila mau naik kelangit yang ke-7/Swarga Loka, pada saat hilang jalan kemudian turun lah Taruna Halang Balianan yang dipakai sebagai tunggangan untuk mencapai Langit ke-7/Swarga Loka.

Papan Baruwing adalah Tempat/Perahu/sarana untuk menghantarkan orang/sesajen ke tempat siapa yang kita tuju seperti kepada Nining Bahatara/Sang Hyang Widhi dan Para Lelulur.

Hal ini tentu sangat membanggakan umat Hindu Indonesia yang Bersuku Dayak Kaharingan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalsel khususnya masyarakat Desa Labuhan.

Tentu kebanggaan tersebut bisa dicapai karena ada doa dan uluran tangan umat sedharma yang selalu mendukung proses pembangunan PANDUNGKULAN.

Sehingga segenap panitia Pembangunan Pura mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh umat sedharma dan para pihak yang telah berkonstribusi penuh untuk pembangunan Pura Agung Datu Magintir, baik bantuan berupa uang, tenaga, pemikiran dan doa.

Baca Juga :  Satgas TMMD ke-124 Kodim 1002/HST Cor Lantai Rumah Ardiansyah

Demikian laporan ini kami sampaikan sebagai wujud pertanggungjawaban kami kepada para Donatur.(KPO-1)

Iklan
Iklan