Luar biasa, mantan pemain futsal PON Riau 2012, dan Pra PON Jabar 2016, reuni bermain bola di lapangan Upik Mini soccer, malam Senin kemarin.
Banjarmasin, KP – Para pemain futsal tim PON 2012 Riau dan Tim Pra PON Jabar tahun 2016, menggelar reuni yang digagas mantan Manejer tim futsal PON, Kalsel H Musthohir Arifin, dengan bermain bola bersama di Upik Mini Soccer, Minggu malam.
Tim futsal Kalimantan Selatan pernah merasakan era keemasan di tahun 2012. Saat itu tim futsal diluar dugaan mampu memperoleh medali perunggu di cabang olahraga futsal PON XVIII Riau 2012.
Kini keberhasilan itu belum bisa terulang lagi baik di PON XIX Jawa Barat 2016 dan PON XX Papua 2021 nanti, karena gagal lolos di babak kualifikasi Pra PON.
Untuk kembali mengenang era kejayaan itu, manajer tim futsal Kalsel 2012, Musthohir Arifin memanggil sejumlah anak asuhnya untuk menggelar reuni. Tidak hanya tim PON futsal 2012, futsal PON 2016 pun diikut sertakan, Minggu (22/11/2020) malam, bermain bola selama 2 jam lebih.
Bahkan mantan pelatih futsal yang juga pernah mengarsiteki tim nasional futsal Indonesia Andri Irawan, serta pelatih Tim Kancil BBK Pontianak yang berlaga di liga futsal profesional Indonesia, Edi Pep Susanto pun ikut diundang hadir di reuni yang digelar di Upik Mini Soccer Banjarmasin.
H Imus sapaan Mustohir Arifin mengatakan kegiatan ini hanya sekedar silaturahmi saja setelah lama tidak berkumpul lagi.
“Alhamdulillah pemain yang terpencar kemana-mana ini ikut berdatangan baik dari Tanah Bumbu, Pelaihari, Banjarbaru dan Banjarmasin tentunya,” kata pemilik klub Baldez FC ini yang juga Ketua Umum POBSI Kalsel.
Bahkan ikut hadir ketua Asosiasi Futsal Provinsi Kalimantan Selatan, H Anwar Hadimi didampingi sekretaris AFP Kalsel ‘Mayor’ Nariansyah, sambil menyaksikan para alumni futsal Wasaka 2012 dan 2016 bertanding.
Ikut bertanding dilaga persahabatan eks striker Barito Putera dan Martapura FC Agi Pratama, serta pemain biliar PON Kalsel, Noor Hidayatullah peraih tiga emas Kejurprov Billiar belum lama tadi, juga mantan pemain futsal BBK Kancil Pontianak yang kini gabung di Blacksteel Papua, Ryan.
Hadimi mengaku senang melihat keakraban para alumni 2012 maupun 2016 kembali bersilaturahmi lagi bersama. Semuanya penuh sukacita bemain bola di lapangan Upik Mini soccer yang menggunakan rumput sintetis standar internasional tersebut.
“Ini akan menjadi contoh dan motivasi yang baik bagi pemain pemain futsal muda di Banua, bagaimana selalu tetap akrab meskipun sudah tidak tergabung dalam satu tim lagi,” kata Hadimi.
Hadimi yang bigboss pengembang PT ASP (Awang Sejahtera Pemai) berupaya ingin kembali membawa futsal Kalsel berjaya, sama seperti di tahun 2012 caranya dengan melakukan re generasi dan pengembangan pemain futsal Banua saat ini.
“Setelah kegagalan ke PON Papua 2021, kami langsung berbenah dengan melakukan persiapan lebih awal untuk menatap PON 2024 di Aceh kita berharap era emas di 2012 bisa terulang,” kata Hadimi.
Usai laga persahabatan Andri Irawan mengatakan sebenarnya kualitas pemain Tim saat ini tidak jauh beda pada 2012 lalu.
“Memang di 2020 tim futsal gagal lolos ke Pon Namun bukan berarti itu penurunan prestasi atau kualitas pemain tapi mungkin lebih ke faktor nonteknis aja,” pungkas Andri. (nets/nfr/k-9)