Banjarmasin,KP – Biasannya menjelang momen akhir tahun pengiriman barang melalui jasa ekspedisi di Banua bakal mengalami kenaikan yang signifikan, namun kali ini sangat berbeda dai tahun-tahun sebelumnnya.
Hal tersebut dikatakan salah satu pelaku usaha jasa ekspedisi di Banjarmasin Saut Nathan Samosir.
“Beberapa bulan terakhir jasa ekspedi tidak seramai tahun – tahun sebelumnnya, baik itu jasa order pengiriman dari Banjarmasin – Surabaya maupun Surabaya – Banjarmasin, bahkan berkesan menurun ”katannya, ke[ada wartawan, Selasa (8/12/2020).
“Meskipun barang yang dapat kami antar, baik dari Banjarmasin atau Surabaya, Jika dipersentasikan penurunannya tidak terlalu drastis,’’ akunya.
“Seharusnnya awal November ini hingga Desember sudah ramai dan barang-barang sudah mulai masuk untuk persiapan momen natal dan tahun baru, namun kali ini beda mungkin banyak warga yang masih berdiam dirumah hingga jarang untuk beraktifitas,” ungkap Owner Ekspedisi Lintas Jawa Group tersebut.
Sebelumnnya jika diakhir tahun pihaknya bisa mengangkut barang kiriman 4-5 truk fuso perharinya, akan tetapi kini hanya menjadi 2-3 truk fuso perharinya. Ada pun jenis barang yang diangkut dari Surabaya seperti barang konveksi, bahan bangunan hingga perangkat memasak.
“Saya juga tidak begitu mengerti kenapa penurunan ini terjadi. Semoga mulai awal Januari nanti pengiriman barang melalui jasa ekspedisi sudah mulai normal kembali bahkan dapat meningkat” ucapnya.
Sebab, ditambahkannya, dengan nanti adannya sekolah tatap muka yang bakal berlangsung bulan Januari 2021 tersebut bisa mempengaruhi usaha yang digelutinnya. Contoh akan terjadi lonjakan pengiriman seperti alat alat tulis yang datang dari Surabaya ke Banjarmasini.
“Seberapa banyak anak sekolah nantinnya, dari SD,SMP, SMA bahkan perkuliahan yang memerlukan keperluan sekolah seperti buku, sepatu dan lain sebagainnya, ” harap Samosir.
Sementara angkutan dari Banjarmasin, pada umumnya terdiri dari barang seperti besi bekas maupun kardus kardus bekas maupun bahan plastik untuk diolah di Surabaya, pasalnya untuk mengolah sampah plastik dan karton tersebut belum ada di Banua. (fin/K-1)