PT Jamkrida Kalsel sendiri sudah melakukan penjaminan senilai Rp 4 Triliun bagi 34.000 UMKM, dengan jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 60.000 di 13 kabupaten/kota se Kalsel hingga bulan November 2020 lalu.
Banjarmasin, KP – Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Kalsel optimis pada tahun 2021 mendatang bisnis penjaminan mereka akan mulai bergerak positif. Kondisi ini seiring dengan penerapan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilakukan oleh Pemerintah dalam menanggulangi masalah Covid-19.
Direktur Utama PT Jamkrida Kalsel, H Suyanto, mengungkapkan, perlahan namun pasti, bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalsel pun mulai menggeliat dan tumbuh lagi di tengah wabah Corona.
“Para pelaku UMKM usahanya sudah mulai bangkit lagi. Ini bisa dilihat dari angsuran kredit di lembaga perbankan dan pembiayaan yang sudah menunjukkan tren positif. Tentunya, kami semakin optimis di tahun 2021 akan mencatatkan kinerja penjaminan yang lebih baik dibanding tahun 2020 ini,” ujarnya.
PT Jamkrida Kalsel sendiri sudah melakukan penjaminan senilai Rp 4 Triliun bagi 34.000 UMKM, dengan jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 60.000 di 13 kabupaten/kota se Kalsel hingga bulan November 2020 lalu.
“Kami perkirakan sampai Desember ini realisasi penjaminan yang bisa kami lakukan mencapai 80 persen dari yang sudah ditargetkan. Semoga, tahun depan nanti pencapaiannya bisa lebih baik lagi,” lanjutnya.
Untuk membantu bisnis penjaminan di Tahun 2021 sendiri, PT Jamkrida Kalsel akan mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp 32 Miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel yang akan dibayarkan selama 3 tahun anggaran.
“Pada tahun 2021 akan dikucurkan senilai Rp 10 miliar, kemudian Rp 12 miliar di 2022, dan Rp 10 miliar di 2023,” jelasnya. Semoga, anggarannya cepat diketok Pemprov dan DPRD Kalsel. Dengan penyertaan modal ini, diharapkan dapat menambah lebih banyak penjaminan UMKM di Kalsel,” pungkas Suyanto. (opq/K-1)