Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Martapura

Komnas HAM Jemput Bola Ke Masyarakat

×

Komnas HAM Jemput Bola Ke Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Hal 16 4 Klm Martapura Komnas HAM
TALKSHOW - Komnas Ham talkshow di Radio Suara Banjar. (KP/Wawan)

Martapura, KP – Salah satu agenda adalah melaksanakan sosialisasi dalam bentuk talkshow di Radio Suara Banjar, Jumat (18/12) dipandu penyiar senior Pepen dan Ronny.Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) RI melaksanakan berbagai kegiatannya di Kalsel sejak 17 hingga 19 Desember 2020.

Talkshow radio milik Diskominfostandi ini menghadirkan narasumber Analis Pengaduan Komnas Ham RI Luluk Sapto dan Nisa Aranilar serta Bayu Pamungkas sebagai Sub Koordinator Bidang Arsip Pengaduan.

Baca Koran

Dijelaskan Luluk, Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya, berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan HAM. Pengaduan dimaksud tidak harus disertai kuasa hukum atau bisa dari aduan perseorangan saja.

”Langkah awal yang disiapkan masyarakat memasukan laporan ke Komnas HAM, jika itu mengadu di jalur resmi, kami persilakan mengajukan surat pengaduan, dengan mencantumkan identitas, kronologi secara detail dan rinci, jangan lupa memberikan bukti-bukti pendukungnya,” jelasnya.

Bayu Pamungkas menambahkan, proses analisis dan pemberkasan suatu pengaduan, jika berkas dinilai lengkap, 3-4 hari untuk dianalisis, namun untuk penanganan tergantung kondisi kasus, ada yang 7 hari sudah selesai, ada juga sampai berbulan bulan baru kasusnya selesai, apalagi jika rumit.

Menyikapi partisipasi masyarakat kepada Komnas HAM, Nisa Aralinar mengatakan, sementara ini paling banyak atau aduan paling tinggi dari Pulau Jawa. Hal ini kemungkinan akses ke Komnas HAM sendiri lebih dekat. Jumlah aduan dari Januari 2020 sebanyak 2.320 kasus.

”Sementara untuk Kalsel 32, 8 diantaranya dari Kabupaten Banjar yang saat ini masih ditangani,” ungkapnya.

Itulah juga kenapa pihaknya memilih Kalsel dalam program tahun ini, karena ingin lebih menampung aspirasi maupun aduan masyarakat terkait HAM. Pertimbangan lain juga masih minim pengaduan, karena masih banyak ketidaktahuan masyarakat adanya Komnas HAM.

Baca Juga :  RSUD Raza-Mahasiswa Edukasi Bumil Soal Hipertensi

”Kami bukanlah lembaga swadaya, melainkan komisi yang langsung berada dan dibawahi Pemerintah Pusat,” katanya.

Adapun kegiatan mereka selama di Kalsel, sudah mengunjungi Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut. Pihaknya jemput bola, langsung turun ke masyarakat memberikan informasi tentang Komnas HAM RI.

”Respon masyarakat cukup baik dan harapannya jangan takut melaporkan kasusnya jika dinilai menerima suatu ketidak adilan atau perbuatan pelanggaran HAM lainnya. Kami siap menjamin kerahasiaan, jika itu sesuai permohonan pelapor sendiri,” katanya. (Wan/K-3)

Iklan
Iklan