Palangka Raya, KP – Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah kembali berduka. Pasalnya, Kamis (10/12) mantan Sekretaris Daerah (Sekda) era Gubernur Kalteng A.Teras Narang, Dr Siun Jarias dipanggil sang pencipta (wafat), setelah dua tahun berjuang melwan penyakit yang dideritanya.
Ketua Poktan Dayak Misik Dr. Siun Jarias, S.H., M.H., itu diketahui menghembuskan napas terakhir Kamis kenaren, pukul 03.50 WITA, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Siun Jarias berpulang di usia 61 tahun akibat kanker usus yang diderita sejak lama dan baru terdetekdi pada tahun 2018 lalu, dan selama 2 tahun menjalani pengobatan untuk menyelamatkan nyawanya, tapi Tuhan berkehebdak lain, tutur salah satu keluarganya.
Kabar duka tersebut di jajaran Pemprov Kalteng disampaikan Sekda Fahrizal Fitri menyusul informasi mengenai wafatnya tokoh yang juga dikenal sebagai akademisi di Universitas Palangka Raya (UPR) dan Universitas Kristen Palangka Raya (Unkris).
“Kami ASN dan pegawai Pemprov Kalteng turut berdua atas wafatnya Pak Siun Jarias, mantan Sekda Pemprov Kalteng di sekitar tahun 2011-2016, papar Sekda dan menambahkan “Semoga Beliau diterima disisi-Nya.”.
Mengawali karir ASN sebagai dosen Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya (UPR) pada tahun 1990-an, Siun Jarias mulai menjabat sebagai Sekda Kalteng sejak periode kedua kepemimpinan Gubernur Agustin Teras Narang.
Selain berkecimpung di dunia pendidikan sebagai dosen UPR dan mantan Rektor Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Doktor Ilmu Hukum pertama di Fakultas Hukum UPR ini juga dikenal aktif memperjuangkan nasib dan kesejahteraan masyarakat Dayak.
Upayanya itu secara khususnya saat menjabat sebagai Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, dan sebagai Ketua Kelompok Tani Dayak Misik, yang membangun kemitraan dengan investor di Kalteng.
Bersama Poktan itu, ia dan sejumlah tokoh adat Dayak seperti Sabran Achmad, Pak Dagot, menginginkan tiap KK warga Dayak memiliki lahan bersertifikat seluas 5 ha. (drt/k-10)