Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Pasukan Turbo Langsung Bergerak Urai Pampangan

×

Pasukan Turbo Langsung Bergerak Urai Pampangan

Sebarkan artikel ini
hal 9 2 klm pasukan turbo
BERAKSI – Pasukan Turbo beraksi membersihkan Pampangan yang menumpuk di kawasan sungai Martapura. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Tumpukan sampah dan tanaman eceng gondok sebelumnya sempat menutupi hampir seluruh Sungai Martapura di bawah Jembatan Antasari Banjarmasin, langsung dibersihkan oleh Pasukan Turbo, Selasa (29/12) siang.

Dari pantauan awak media di lapangan, terlihat para Pasukan Turbo yang berada di bawah Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, mulai mengurai sampah yang menutup sungai di kawasan tersebut, Selasa pagi.

Kalimantan Post

Bahkan, Kapal Sapu-Sapu yang sebelumnya diberitakan telah habis masa kontraknya dengan Dinas PUPR Kota Banjarmasin juga terlihat ikut diturunkan untuk membuka sampah yang menutup arus transportasi sungai Martapura.

Kepala Pasukan Turbo PUPR Kota Banjarmasin, Syamsudin mengatakan, tumpukan mulai menutup seluruh bagian sungai terjadi sejak Senin malam.

Hal tersebut tentu membuat arus transportasi sungai yang masih menjadi pilihan utama bagi beberapa masyarakat Kota Banjarmasin menjadi tersendat.

“Mulai kemarin sore pampangan ini ada, beberapa kelotok maupun kapal masih bisa lewat. Tapi mulai malam tadi sudah tertutup full,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini beberapa petugas dari Pasukan Turbo diakuinya libur akhir tahun sampai tanggal 2 Januari mendatang, akan tetapi beberapa petugas harus diturunkan untuk melakukan penguraian sampah yang mengganggu transportasi di Sungai Martapura tersebut.

“Jadi kita menurunkan yang masih bisa bekerja, kita turunkan 15 orang semuanya supaya arus kelotok ini masih bisa jalan mulai dari Jembatan Pasar Lama sampai jembatan Antasari ini,” tambahnya.

Adapun kendala dilapangan ujar Syamsudin dikarenakan pihaknya melakukan penguraian secara tradisional, hingga agak kesulitan untuk mengurai bambu-bambu bekas rakit yang datang dari hulu hingga menumpuk di bawah pondasi jembatan.

“Kendalanya disini paling banyak itu bekas rakit, susah kalau mengurainya,” tandasnya.

Baca Juga :  Unit Regident Satlantas Polresta Banjarmasin Sapa Pemohon SIM di Satpas Km 21 Lewat Dialog Santai dan Edukatif

Sebelumnya, salah seorang warga Desa Lok Baitan, Kabupaten Banjar, Saini (45) yang biasanya melintas di atas Sungai Martapura,merasa terganggu dengan adanya sampah berupa ranting dan batang pohon bercampur eceng gondok tersebut.

“Saya sudah hampir satu jam menunggu agar bisa melintasi ini,” tukasnya sembari menunjuk ke arah wartawan.

Oleh karena itu, sebagai pengguna transportasi sungai, ia sangat berharap kepada pihak pemerintah agar permasalahan setiap tahun terjadi ini bisa diatasi.

“Pemerintah harus lebih memikirkan lagi permasalahan ini agar tidak terjadi lagi agar Sungai Martapura lebih indah dan tidak mengganggu transportasi Sungai,” tandasnya. (Zak/K-11)

Iklan
Iklan