Banjarmasin, KP – Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 yang digelar di masa pandemi Covid-19 mengharuskan adanya pengawasan yang ketat, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan pada dihadapan awak media usai menghadiri pemusnahan surat suara rusak dan berlebih di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin, Selasa (08/12) siang.
Orang nomor satu di wilayah hukum Kota Seribu Sungai ini mengatakan, Pemilu di tahun ini diperlukan pengawasan ekstra lantaran digelar di tengah pandemi.
Meski sejumlah kawasan sudah berada pada zona hijau, menurutnya bukan berarti warga bisa bertindak leluasa atau tidak memperdulikan lagi dengan penerapan protokol kesehatan.
Karenanya, pria dengan sapaan Rachmat itu mengimbau agar masyarakat betul-betul melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi.
Selain itu, ia juga meminta agar warga mematuhi seluruh protokol kesehatan yang sudah diatur pada saat ingin memberikan hak suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Kami bakal melakukan pengecekan ke tiap-tiap TPS, bersama dengan Dandim dan Pemerintah Kota,” ucapnya.
Disamping itu, ia menjelaskan dari segi kesiapsiagaan dan pengamanan Pilkada di Kota Banjarmasin, petugas gabungan dari TNI maupun Polri yang dikerahkan mencapai 758 personel.
Jumlah tersebut sudah termasuk personel Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari provinsi Kalimantan Tengah.
Kemudian, ketika ditanya apakah ada daerah khusus yang tingkat pengawasannya tinggi, Rachmat menjelaskan bahwa seluruh kawasan di Kota Banjarmasin, adalah prioritas.
Kendati demikian, hal tersebut bukan berarti pihak Kepolisian tidak memiliki titik tertentu yang rawan untuk lebih diperhatikan.
“Salah satunya ada di Pulau Bromo. Karena aksesnya yang lumayan jauh dan sulit untuk dilalui,” bebernya.
Rachmat menegaskan bahwa rawan yang dimaksud bukan berarti tempat itu ada kejahatan kriminal berupa perampokan atau tindak pidana lain.
Namun rawan yang ia maksud disini terkait adanya indikasi kerumunan di tengah pandemi.
“Saya kira pelaksanaan Pemilu kali ini sama halnya dengan Pilpres dan Pileg tahun lalu. Tapi bedanya hanya pada pelaksanaannya yang dilakukan di tengah pandemi. Sehingga penting untuk menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (zak/K-11)