KANDANGAN, KP – Mengangkat tema “Merawat ke-Bhinnekaan, Menjaga NKRI: Indonesia Damai”, Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Laspesdam) PWNU kalimantan Selatan memulai agenda roadshow kebangsaan sebagai bagian dari program kerja 2020.
Dengan tema besar “Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Hubbul Wathan Minal Iman: Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman”, Lakpesdam PWNU Kalsel memilih Kandangan menjadi daerah pertama yang disambangi, yaitu tepatnya di Ponpes Al-Baladul Amin Kandangan, Selasa (16/12/2020).
Pada kegiatan yang mengedepankan sharing dengan para dewan guru dan santri terkait wawasan kebangsaan tersebut, Ketua Lakpesdam PWNU Kalsel, M. Hafizh Ridha, SH membuka paparannya dengan mengutip ayat ke-13 dari Surat Al-Hujarat yang menceritakan tentang penciptaan manusia dimuka bumi yang diwarnai dengan perbedaan sebagai Sunatullah.
Didalam ayat tersebut dijelaskan bahwa manusia diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa tidak lain dan tidak bukan guna saling mengenal satu sama lainnya. Dan yang paling mulia disisi Allah SWT adalah orang yang bertaqwa.
“Seyogyanya ayat ini menjadi pijakan, landasan dalam bertindak dan bergaul dalam muamalah setiap harinya sebagai anak bangsa. Sehingga satu sama lainnya bisa saling menguatkan dan membangun dengan ragam perbedaan,” terang M. Hafizh Ridha, SH.
Jika dikaitkan dengan Indonesia, Hafizh menuturkan bahwa negara ini punya kunci kebersamaan yang menjadi dasar yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
“Oleh sebab itu mencintai negara ini menjadi kewajiban, termasuk juga di dalamnya merawat serta menjaganya sebagaimana di ajarkan oleh para masyayikh / guru kita Hubbul Wathan Minal Iman; Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman,” imbuhnya.
Paparan dilanjutkan oleh, Sekretaris LazizNU Kalsel, M Shaufi yang menekankan pentingnya ghirroh beragama yang baik dan benar sehingga berbuah kebaikan dan bukan malah sebaliknya.
Jebolan Ponpes Darul Ilmi dan Darussalam ini mengingatkan agar dalam proses menyerap ilmu agama secara tatap muka langsung guru langsung jauh lebih berkah. Selain bisa langsung sharing hal yang tidak diketahui, para santri menurutnya juga dapat mendapat petunjuk guna bekal kehidupan.
Sementara itu DR. Diny Mahdany, M. Pd. I yang menjabat Ketua Tanfidziyah PCNU Hulu Sungai Selatan juga memberikan buah pemikirannya.
Didalam paparannya ia mengatakan bahwa sinergi program-program seperti ini selalu dinantikan pihaknya. Ia menjelaskan bahwa prinsinya silaturahmi itu akan banyak membawa rezeki dan manfaat tak terduga.
“Kami meyakini bahwa para santri kami disini mencintai negara ini dari lubuk hati yang terdalam, dan harus kita buktikan juga dengan berkarya dan menuntut ilmu setinggi mungkin tanpa meninggalkan pesan dan arahan asatidz (guru) guna kebaikan kita dimasa yang akan datang,” ujarnya.
Ustadz Diny juga menyampaikan terkait buku yang ditulisnya dengan judul “Bunga Rampai Ahlussunnah Waljamaah; Sejarah, Tokoh dan Ajaran”. Ia mengungkapkan jika ide menulis buku ini terlahir dari bentuk kecintaan terhadap negara ini. Bagaimana ujarnya didalam buku tersebut disematkan pesan kedamaian, baik melalui tokoh-tokoh besar NU, sejarah panjang dan ajaran yang kemudian diwariskan turun temurun melalui jalur-jalur keilmuan.
Tak ketinggalan perwakilan Aktivis Muda NU Kalsel, M. Ramli Jauhari juga diberikan kesempatan untuk memberikan paparan.
Ia mengungkapkan pentingnya semangat untuk meneguhkan kembali tekad dan visi sebelum menentukan arah dan pilihan bagi kaum muda, sehingga ujarnya tidak goyah dalam setiap mengambil tindakan kedepan.
“Mencintai tanah air, negara ini tidak lain dan tidak bukan untuk kebaikan kita bersama. Karena disinilah kita dilahirkan, tumbuh dan berkembang sehingga cinta ini benar-benar harus kita jaga dengan baik pula. Kalau bukan kita generasi muda, lalu pada siapa lagi mandat ini akan diserahkan,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung khidmat dan hangat tersebut juga diwarnai dengan dialog aktif antara para pemateri dan para santri.
Bukan hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan launching buku karya dari ketua Tanfidziah PCNU HSS, DR. Dinny Mahdany, M. Pd. I,.
Diharapkan dengan Launching buku bersama santri tersebut, dapat memberikan inspirasi agar nantinya para santri tergerak untuk juga melakukan dakwah dengan tulisan sebagai alternatif.(KPO-1)