Banjarmasin, KP – Mesikipun ditengah pandemi Covid-19, gelaran Yudisium Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sultan Adam, Sabtu (19/12) lalu dengan penerapan protokol kesehatan(prokes) pencegahan Covid-19 berjalan aman dan lancar.
Peserta yudisium 65 orang dari program sarjana, 7 lulusan program magister tanpa didampingi orang tua keluarga juga para undangan dipersyarakan mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak (3M) dijalankan kepada semua yang ada di lingkungan kampus.
Ketua STIH Sultan Adam, DR Abdul Halim Shahab menegaskan untuk menghindari klaster baru Covid-19 di perguruan tinggi kegiatan yudisium dilakukan dengan mematuhi prokes ketat.
“Sungguh kami bersyukur, dalam situasi pandemi saat ini, kita tetap bisa melaksanakan yudisium langsung, tentunya dengan protokol kesehatan. Prosesi yudisium pun dilakukan bergiliran, untuk menghindari terjadinya klaster perguruan tinggi,” ujarnya kepada wartawan usai Yudisium Program Sarjana dan Program Magister STIH Sultan Adam Semester Genap 2019/2020 di aula lantai 3 kampus Jalan Sultan Adam, Sabtu (19/12/2020).
Bahkan dalam kegiatan Yudisium dibagi 2 kelompok. Peserta nomor urut ganjil mendapat giliran yang pertama. Prosesi dilaksanakan secara singkat tanpa bersalaman.
Sementara , nomor urut genap menunggu di aula bawah. Setelah peserta nomor urut ganjil menerima SK yudisium, mereka langsung meninggalkan ruangan dan digantikan kelompok berikutnya.
Mantan advokat ternama di Kalsel ini berharap, mereka dapat memahami keterbatasan kampus dalam menyelenggarakan yudisium.
“Kami mengadakan yudisium ini dalam situasi yang kurang mengenakkan, yakni di masa pandemi Covid-19. Kami tidak berani untuk melakukan yudisium di gedung mewah atau di lapangan terbuka, apalagi di musim hujan saat ini. Jika di dalam gedung, dikhawatirkan lebih beresiko penularan. Maka atas situasi seperti ini, mohon dimengerti dan dimaklumi karena ini diluar kemauan kami,” jelasnya.
Pelaksanaan prokes di kampus STIH Sultan Adam juga termasuk penyediaan tempat mencuci tangan, sabun cair dan tisu kering di pintu masuk.
Kemudian sebelum memasuki ruangan, semua yang datang menjalani pengukuran suhu tubuh. Panitia juga menyediakan face shield yang harus dipakai peserta yudisium.
Pada kesempatan itu, Abdul Halim Shahab berpesan kepada lulusan agar tetap menimba ilmu dengan terus membaca dan mengikuti perkembangan ilmu hukum.
“Pesan saya, setelah keluar dari perguruan tinggi ini, hendaknya Saudara tetap mmperdalam ilmu hukum yang diperoleh di STIH Sultan Adam. Bagi lulusan program S1, Saudara bisa melanjutkan ke jenjang S2, semikian juga yang sudah S2 bisa melanjutkan ke program doktor,” ujarnya.
Halim yang dua tahun menyandang predikat DR ini akan membuka kerjasama menyelenggarakan program S3 dengan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu lulusan terbaik, Irsa Setiawan Husaini mengaku bangga telah berhasil menyelesaikan kuliah di STIH dengan perjuangan yang cukup berat. Bahkan ASN RSUD Ulin itu juga akan menerapkan ilmu yang diperolehnya di STIH Sultan Adam pada pekerjaannya, yang didampingi yudisium terbaik kedua M Syalafudiin, dan Mahmudin. (vin/k-11)