Banjarmasin, KP – Sejumlah median jalan pembatas antara lajur keluar-masuk kota di kawasan Jalan Ahmad Yani Banjarmasin dijebol petugas, Senin (18/1) pagi.
Pantauan di lapangan, pengrusakan median jalan ini melibatkan aparat kepolisian dibantu Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, penjebolan median jalan nasional ini bertujuan untuk menstabilkan genangan air yang terendam di hampir sepanjang Jalan Ahmad Yani, khususnya di kawasan Kecamatan Banjarmasin Timur (Bantim).
“Memang desakan. Karena daerah Banjarmasin Timur ini tinggi, sementara di seberangnya itu surut. Supaya mengurangi paling tidak genangan air yang ada di kawasan Banjarmasin Timur,” ucapnya pada awak media, Senin (18/01) sore.
Pria dengan sapaan Ibnu itu tak bisa menampik, dampak penjebolan media jalan tersebut berimbas pada kawasan Banjarmasin Selatan.
“Walaupun ketika diseberangkan, ini bisa membebankan kepada Sungai Guring, Sungai Pekapuran, tapi paling tidak untuk menyeimbangkan dulu,” ujarnya.
Kendati demikian, penjebolan ini ternyata juga mendapat protes sejumlah warga Komplek Banjar Indah, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Pasalnya, dampak yang sudah diprediksi oleh orang nomor satu di Banjarmasin itu dipastikan terjadi.
Salah satu warga, Suhaidi (60), mengeluh usai median jalan raya itu dijebol oleh Pemko. Sebab menurunnya, debit air di kawasan permukiman ia tinggal dipastikan bertambah tinggi.
“Kami meminta gubernur, wali kota, camat maupun pihak terkait untuk meninjau kawasan kami yang terdampak akibat pembukaan median jalan ini,” ujarnya singkat. (zak/K-3)