Banjarmasin, KP – Warga Banjarmasin yang tinggal berbatasan dengan Kabupaten tetangga, atau yang bermukim di bantaran sungai mesti waspada.
Pasalnya, genangan air masih tampak meninggi. Bahkan diprediksi bisa berlangsung dua atau tiga hari ke depan.
Dari hasil pantauan awak media, sejak Jumat hingga Minggu (17/1) sore, genangan semakin menjadi-jadi. Misalnya di kawasan Jalan Ahmad Yani menuju ke dalam maupun keluar kota.
Mulai dari Kilometer enam hingga Kilometer empat, luapan air yang menggenangi jalan nasional tersebut bahkan sudah menyentuh lutut orang dewasa.
Tidak sedikit kendaraan bermotor yang melintas malah mengalami kemogokan.
Kemudian, di sepanjang ruas jalan tersebut, juga terlihat sempat mengalami kemacetan karena adanya luapan air.
Kemudian, di kawasan gang atau kompleks-kompleks di sepanjang ruas jalan tersebut, juga hampir bisa dipastikan, tak ada kawasan yang tak terendam.
Beralih ke tempat lainnya. Yakni di kawasan bantaran sungai, seperti kawasan Sungai Lulut.
Tinggi air sungai bahkan melebihi tinggi ruas jalanan. Tak ayal, kawasan itu juga masih tak ada perubahan kondisi. Hal serupa juga terjadi di kawasan Pemurus Dalam.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Bidang Sungai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony menegaskan bahwa dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pihaknya, bahwa kondisi itu diprediksi masih berlangsung hingga dua atau tiga hari kedepan.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena bersinggungan langsung dengan kawasan kabupaten tetangga yang lebih dulu terdampak banjir.
“Aliran sungainya kan lewat situ, jadi menghabiskan air di hulu dulu. Kalau sudah normal, baru bisa surut. Ambil contoh, kawasan Sungai Lulut. Kemudian, sungai di kawasan Pemurus,” jelasnya, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (17/1) sore.
Kondisi yang cukup berbeda terjadi di kawasan Jalan Hasan Basri. Sebelumnya kawasan tersebut digenangi air yang banyak mengakibatkan banyak sepeda motor mogok.
Namun saat ini genangan yang terjadi tepat di depan pagar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tersebut tak lagi parah.
menanggapi hal itu, pria dengan sapaan Thony ini menjelaskan, bahwa Pasukan Turbo telah digerakkan di kawasan itu.
“Kamis dan Jumat, kami turunkan Pasukan Turbo. Menurut mereka, memang ada sumbatan-sumbatan. Salah satunya di kawasan Sungai Kidaung. Ketika sumbatan dibenahi, air yang sebelumnya menggenang parah pun jadi bisa lekas surut,” tutupnya. (zak/KPO-1)