Banjarmasin, KP – Adanya usulan untuk menjadikan kubah Guru Zuhdi statusnya dinaikkan menjadi kawasan wisata religi atau ziarah, rupanya terhalang oleh pandemi Covid-19.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, pihaknya sangat mendukung jika memang makam dari salah satu ulama besar di tanah Banjar itu menjadi wisata religi seperti Kubah Habib Basirih.
Kendati demikian, menurut orang nomor satu di Kota Seribu Sungai ini kondisi Kota Banjarmasin yang saat ini masih dilanda pandemi Covid-19 menjadi pertimbangan untuk menjadikan kubah atau makam milik tuan guru KH Ahmad Zuhdiannoor.
“Kita setuju saja kalau jadi wisata religi atau ziarah, tapi sekarang kan masih dalam masa pandemi. Jadi kita tidak bisa mengangkat jadi wisata,” ungkapnya pada Kalimantan Post di Lobby Balaikota Banjarmasin, Kamis (7/1) siang.
Ia menjelaskan, jika statusnya sudah diangkat menjadi destinasi wisata religi, pengelolaannya akan dibantu oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
“Walaupun pada intinya tetap ahli waris yang mengelolanya, kota hanya melakukan pembinaan saja,” tambah pria dengan sapaan Ibnu itu.
Selain itu, ia juga mengatakan jika sekarang statusnya diangkat menjadi wisata, sedangkan saat ini wisata masih ditutup.
“Kasian para peziarah, kalau seperti ini kan para peziarah lebih mudah datang kapan saja ke sana. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” imbuhnya.
Kemudian, para pihaknya juga harus menunggu persetujuan olah ahli waris agar kubah dari ulama kharismatik yang memiliki jutaan jemaah itu termasuk dalam salah satu wisata ziarah di Kota Banjarmasin.
“Kita harus berkoordinasi dulu dengan pihak keluarga terkait hal ini,” tutupnya.(Zak/KPO-1)