Penutupan jembatan tersebut sebagai upaya mengantisifasi kerumunan masa yang berpotensi resiko penularan Covid-19 di kawasan ekowisata tersebut
BANJARMASIN, KP – Walikota Banjarmasin Ibnu Sina meresmikan Jembatan Antasan Bromo, kemarin (4/1) pagi. Namun selang berapa jam usai diresmikan Jembatan Antasan Bromo langsung di pasangi garis Polisi (Police Line).
Pasalnya Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, menutup sementara kawasan Jembatan Antasan Bromo yang terletak di Kelurahan Mantuil Banjarmasin Selatan khusus bagi pengunjung.
Ibnu Sina menegaskan bahwa saat ini jembatan tersebut hanya boleh digunakan untuk warga setempat yang ingin menyeberang ke Pulau Bromo.
“Karena sejatinya jembatan ini diperuntukkan sebagai sarana penyeberangan, bukan wisata,” ucapnya pada awak media usai peresmian jembatan tersebut, Senin (4/1) pagi.
Ibnu mengatakan, alasan paling penting dari penutupan jembatan tersebut sebagai upaya mengantisifasi kerumunan masa yang berpotensi resiko penularan Covid-19 di kawasan ekowisata tersebut.
“Dalam situasi pandemi ini, protokol kesehatan agar tetap dilaksanakan agar tidak menjadi klaster penularan Covid-19,” ujarnya.
Ia mengakui, pembangunan jembatan yang digadang-gadang menjadi ikon baru milik Kota Seribu Sungai ini memiliki dampak perekonomian yang sangat signifikan bagi warga sekitar.
“Karena ini diperuntukkan bagi warga di pesisir Kota Banjarmasin yang selama 75 tahun Indonesia merdeka, mereka kesulitan menyeberang karena ketiadaan akses jembatan,” akunya.
Oleh karena itu,ia berharap dengan diresmikannya jembatan tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan hidup khususnya bagi warga pulau bromo yang sebelumnya masih belum banyak tersentuh pembangunan.
“Warga bisa melewati jembatan ini pakai sepeda motor, jalan kaki. Bahkan mobil emergency masih bisa lewat disini, jadi mobilitas warga sangat terbantu dengan adanya jembatan ini,” pungkasnya. (zak/K-11)
