Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Atasi Kelangkaan, Disperindag Gelar Operasi Pasar Gas Melon

×

Atasi Kelangkaan, Disperindag Gelar Operasi Pasar Gas Melon

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 Klm Gas Melon
GAS MELON- Langkanya keberadaan gas LPG 3 Kg akhirnya membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin untuk menggelar operasi pasar dan inilah kegiatan operasi pasar yang dilakukan dengan langkanya keberadaan bahan bakar memasak yang biasa disebut dengan nama Gas Melon. (KP/Zakir)

Banjarmasin, KP – Langkanya keberadaan gas LPG 3 Kg akhirnya membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin untuk menggelar operasi pasar.

Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disperindag Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan, operasi pasar yang dilakukan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari laporan warga atas langkanya keberadaan bahan bakar memasak yang biasa disebut dengan nama Gas Melon.

Baca Koran

“Adanya masukan dari warga yang mengadukan kondisi kelangkaan gas LPG 3 Kg di pasaran. Apalagi pasca banjir seperti ini harganya melambung tinggi,” ucapnya pada awak media di sela peninjauan yang ia lakukan saat operasi pasar gas LPG 3 Kg di Kelurahan Sungai Jingah, Senin (01/02) siang.

Ia menjelaskan, jumlah yang disetujui oleh pihak Pertamina dalam upaya mengatasi kelangkaan kali ini ada sebanyak 8 titik operasi pasar.

“Operasi pasar kali ini merupakan pertama yang dilakukan dalam surat kedua yang kita ajukan Pertamina dalam upaya menangani kelangkaan,” ungkapnya.

Satu titik operasi pasar, pihaknya menyediakan tabung gas melon sebanyak 280 buah tabung.

Ia membeberkan, penerima operasi pasar tersebut adalah warga yang termasuk dalam daftar masyarakat miskin milik Dinas Sosial Kota Banjarmasin.

“Jadi mereka (warga penerima gas LPG 3 Kg) menerima kupon khusus yang diberikan oleh ketua RT setempat. Jadi sasarannya mereka yang sudah menerima kupon tersebut,” bebernya.

Kendati demikian, pria dengan sapaan Tezar itu mengakui, jumlah tersebut masih belum menutupi seluruh keperluan. Pasalnya Pihak Disperindag sendiri hanya diakomodir oleh Pertamina sebanyak 280 saja.

“Jikalau jumlah itu masih belum menutupi keperluan warga. Kalau memang diperlukan lagi, kita akan coba koordinasikan lagi kepada pihak kecamatan dan Pertamina apakah bisa ditambah atau tidak,” ungkapnya.

Baca Juga :  Salurkan Bantuan Musibah Kebakaran Semanda, Ananda Soroti Pemicu Kebakaran dan Pinta Warga Mitigasi

Lebih lanjut, Tezar memastikan jika penambahan yang diajukan ke Pertamina disetujui, maka warga penerima operasi pasar susulan tersebut adalah orang yang berbeda.

Sehingga ia berharap kepada setiap kelurahan agar bisa memferivikasi orang-orang yang memang berhak menerima program operasi pasar gas melon tersebut.

“Jangan sampai ada warga yang sudah dapat malah menerima kembali kupon yang kita sediakan,” tegasnya.

Disamping itu, tezar mengungkapkan bahwa kelangkaan gas melon yang terjadi semenjak banjir melanda Kota Banjarmasin. Sehingga menghambat proses pendistribusiannya.

Untuk kenaikan harganya sendiripun bervariasi, berdasarkan pantauan yang ia lakukan di lapangan, harga eceran gas LPG ukuran 3 Kg mulai dari Rp 27 ribu, 30 ribu bahkan untuk di sungai lulut mencapai Rp 60 ribu per tabung.

“Semoga masyarakat terbantu dengan adanya operasi pasar. Sehingga di beberapa titik yang memang terjadi kenaikan harga bisa terantisipasi,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, operasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin itu belum mampu mengakomodir harapan seluruh masyarakat.

Bagaimana tidak, setiap RT di satu kelurahan yang menjadi tempat digelarnya operasi pasar, hanya kebagian jatah sepuluh gas elpiji, untuk sepuluh warga.

“Kalau seperti ini, kasihan warga yang benar-benar membutuhkan,” ucap Rahmat, salah seorang warga, yang tampak asyik memperhatikan berlangsungnya operasi pasar kemarin (1/2) siang, di Kelurahan Sungai Jingah.

Kemarin, operasi pasar hanya digelar di satu kelurahan. Yakni, di Kelurahan Sungai Jingah. Lokasinya, berada di kantor Lurah setempat. Jumlah total gas elpiji 3 kilogram yang disalurkan di kawasan itu, sebanyak 280 gas elpiji.

Antrean tidak tampak mengular. Pasalnya, pihak kelurahan melalui RT setempat mengklaim sudah mendata warganya yang benar-benar berhak mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Yang berhak hanya memang warga yang tidak mampu.

Baca Juga :  Kanwil Kemenkum Kalsel Serahkan Hasil Harmonisasi Ranperda kepada Inspektorat Kabupaten HST

“Di kelurahan ini ada sebanyak 28 RT. Setiap RT dapat 10 orang. Ini memang tidak mencukupi target keseluruhan warga. Tapi kami pilah warga yang benar-benar tidak mampu,” beber Jainuddin, Lurah Sungai Jingah.

Kesempatan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram bakal diberikan kepada warga lain yang tidak memiliki kartu, apabila RT yang ditunjuk tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh pihaknya. Kartu elpiji diberikan, sebagai upaya pemerataan pembagian elpiji.

“Iya, prosedurnya mereka yang tidak mampu itu punya kartu yang diberikan oleh Pemko Banjarmasin. Kemudian, ditukarkan dengan kupon pengambilan gas. Kalau dihitung-hitung, di sini yang memiliki kartu hampir 500 orang,” bebernya.

“Semoga ke depan, Pemko Bisa kembali menggelar operasi pasar terkait gas elpiji 3 kilogram ini. Mengingat ini merupakan harapan dari masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh. Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram semakin terasa pasca banjir juga melanda Kota Banjarmasin. Menurut salah seorang warga lainnya, di Sungai Jingah, Samijo mengatakan harganya bahkan hingga Rp30 ribu.

“Itu pun kalau ada gasnya. Tapi sekarang kebanyakan tidak ada. Makanya warga di sini kesulitan,” tandasnya. (Zak/K-3)

Iklan
Iklan