Banjarbaru,KP- Plh Wali Kota Banjarbaru Said Abdullah mengikuti Video Conference Puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2021, bertempat di Ruang Tamu Utama Wali Kota Banjarbaru, Senin (22/2/2021)
Tema yang diangkat pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2021 “Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi”. Tema ini diambil dari arah positif pertumbuhan sektor industri pengolahan sampah di tengah ekonomi yang sedang resesi akibat pandemi Covid-19.
Kementerian LH dan Kehutanan RI memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten Kota yang memiliki kinerja pengurangan sampah yang baik dan menerima Dana Insentif Daerah (DID) Tahun 2020, dalam penghargaan ini yang menerima ada dari 1 provinsi dan 13 kabupaten Kota, untuk daerah kategori Kota perwakilan dari Kalimantan yang menerima penghargaan adalah Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kota Balikpapan dan Kota Bontang.
” Pemerintah Kota Banjarbaru sebagai Kota yang memiliki kinerja pengurangan sampah yang baik dan menerima dana insentif daerah tahun 2021, Pemerintah Kota Banjarbaru siap bekerja lebih giat lagi untuk mengelola sampah di Banjarbaru, akan berusaha mengurangi sampah dari sumbernya.
Sampah bukan hanya permasalahan bau tetapi bisa berubah menjadi penghasil uang untuk keluarga” ujar Plh Wali Kota Banjarbaru Said Abdullah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sirajoni, menjelaskan jika Pemerintah Kota Banjarbaru menerima Plakat Penghargaan atas Pengelolaan Sampah yang Baik dari Kementerian Lingkungan Hidup RI dan juga mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar 6 Milliar dimana Dana Insentif Daerah (DID) yang diperoleh akan dipergunakan untuk kegiatan Pengelolaan Sampah di Kota Banjarbaru.
“Untuk masyarakat Kota Banjarbaru mari kita bersama sama mengelola sampah dengan baik karena sampah bukan hanya semata-mata tanggung jawab Pemerintah namun ini merupakan tanggung jawab kita seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan pengelolaan sampah yang baik menuju tahun 2025 sampah terkelola 70% dan terkurangi 30%,” ujar Sirajoni. (dev/K-3)