Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

Banjir Mulai Surut, Kini Giliran Pampangan yang Penuhi Sungai Martapura

×

Banjir Mulai Surut, Kini Giliran Pampangan yang Penuhi Sungai Martapura

Sebarkan artikel ini
PAMPANGAN - Banjir yang menggenangi beberapa kawasan Kota Banjarmasin mulai berangsur surut. Namun kini giliran Sungai Martapura yang dipenuhi sampah kiriman yang menumpuk di atas aliran sungai dan tampak kondisinya.

Banjarmasin, KP – Banjir yang menggenangi beberapa kawasan Kota Banjarmasin mulai berangsur surut. Namun kini giliran Sungai Martapura yang dipenuhi sampah kiriman yang menumpuk di atas aliran sungai.

Pasalnya, berdasarkan pantauan awak media, tumpukan berbagai jenis sampah yang disebut pampangan itu lagi-lagi mengotori Sungai Martapura. Baik itu berupa batang dan ranting pohon, potongan-potongan bambu, eceng gondok hingga sampah rumah tangga berupa kasur, sofa helm dan lain sebagainya

Android

Kali ini tumpukan sampah yang merupakan kiriman dari daerah hulu itu, nampak terpantau nyangkut di tiang-tiang Jembatan Pasar Lama atau Jembatan 9 November.

Tumpukan sampah kerap membuat arus transportasi sungai terganggu, karena hampir menutup separuh badan sungai.

Sapruna, Warga yang tinggal di Pasar Lama mengaku, kondisi berlangsung sejak lima hari lalu. Kondisi bahkan dimanfaatkan sebagian warga untuk memungut sampah yang bisa didaur ulang kembali, seperti botol plastik.

“Sudah lima hari terdiam di situ. Tidak gerak-gerak sampahnya. Ada kapal sudah membersihkan, tapi juga tidak bisa. Terlalu tebal kayaknya,” ucap wanita berusia 70 tahun itu ketika ditemui awak media di kediamannya.

Sebelumnya, Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathoni pernah menerangkan, penyebab sampah-sampah tersangkut di tiang-tiang jembatan.

Hal itu lantaran ada banyak pondasi jembatan yang ditanam ke dalam sungai sehingga sangat memungkinkan menghalangi sampah.

“Karena banyak pondasi yang ditanam ke sungai maka rentan membuat sampah tersangkut,” ujarnya.

Thony mengaku sebenarnya telah memiliki solusi untuk jangka panjang. Namun realisasinya tidak bisa selesai dalam waktu dekat, yaitu dengan menghidupkan kembali Sungai Pangambangan.

Ia merencanakan, jika Sungai Pangambangan dihidupkan, maka jalur transportasi di daerah Banua Anyar akan dialihkan ke sana. Sehingga perangkap ilung yang ada di Banua Anyar bisa lebih dimaksimalkan, dengan menambah Trash Booms.

“Detail Engineering Design ( DED) sudah kita bikin tahun ini. Mungkin tahun depan bisa pembebasan lahannya. Sekarang perangkap ilung kita cuma sepertiga dari lebar badan sungai. Sangat memungkinkan lolos dari perangkap,” tutupnya. (Zak/K-3)

Iklan
Iklan